- Home
- Ekonomi & Keuangan
- Program B100 Bisa Hemat Ratusan Triliun Rupiah
Program B100 Bisa Hemat Ratusan Triliun Rupiah
Oleh: Jallus
Rabu, 19 Jun 2019 03:13

"Bisa kita menghemat devisa, mungkin Rp100 triliun lebih kalau ini nanti sudah sempurna," ujarnya usai menggelar kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) 2019 di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa 18 Juni 2019.
Menurutnya, energi yang bakal digunakan untuk mesin diesel ini sudah diujicobakan pada 50 mobil dinas dan alat mesin pertanian (alsintan). Hasil sementara, mesin berjalan stabil dan cenderung lebih hemat penggunaan.
"Mesinnya bagus masih stabil. Bisa menghemat energi 35 persen, ramah lingkungan tidak berasap," sebutnya.
Amran mengatakan, jika sebuah kendaraan menggunakan bahan bakar solar bisa menempuh jarak 9 kilometer per liter, menggunakan B-100 bisa menempuh lebih jauh, yakni 13,4 kilometer per liter.
"Ini adalah energi masa depan kita. Sudah jalan B100, tinggal dikomersilkan oleh Kementerian ESDM dan Perindustrian. Nanti kita lihat, yang jelas ini bisa dipakai oleh kendaraan 100 persen," kata Amran.
Di samping itu, Amran juga membeberkan sejumlah capaian Kementerian Pertanian saat menggelar kegiatan Musrenbangtan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh kepala dinas provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia atas partisipasinya terhadap produksi produktivitas ekspor, inflasi, kemiskinan menurun, kemudian ekspor kita meningkat itu atas kerja keras kita semua," ujarnya.
Menurutnya, meski anggaran Kementerian Pertanian menyusut dari Rp32 triliun menjadi Rp21 triliun, tapi sektor pertanian bisa meningkatkan hasil produksi buah dari kebijakan yang tepat dan juga tepat sasaran.
Sedangkan kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak produktif dan tidak bisa mendorong pertumbuhan produksi akan dicabut sesuai arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.
"Program yang tidak produktif seperti biaya yang tidak penting, perjalanan dinas, seminar yang tidak penting, moratorium beli motor beli mobil itu tidak penting, cat kantor itu kita hilangkan," bebernya.
Sebaliknya, program-program yang sudah baik di era kepemimpinan Jokowi - Jusuf Kalla menurutnya akan terus dilanjutkan, sehingga bisa meningkatkan investasi dan ekspor. Karena dua hal itu yang dianggap Amran bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sumber: antaranews.
-
3 bulan lalu
Penyerapan Biodiesel dari Sawit Harus Digenjot
JAKARTA (EKSPOSnews): Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat penyerapan biodiesel di dalam negeri mencapai lebih dari 648.000 ton sepanjang Februari 2019 , atau naik 17 persen diba
-
4 bulan lalu
PTPN Holding Sediakan Bahan Baku untuk Biodisel
JAKARTA (EKSPOSnews): PT Perkebunan Nusantara Holding berkomitmen untuk menyediakan bahan baku CPO sebesar 1,2 juta ton untuk mendorong ketahanan energi melalui penerapan bahan bakar ramah lingkungan
-
5 bulan lalu
Industri biodiesel Siap Tambah Investasi
JAKARTA (EKSPOSnews): Industri biodiesel nasional bersiap untuk menambah investasi seiring dengan peningkatan permintaan pasar domestik terkait perluasan penggunaan biodiesel 20 persen (B20) dan tren
-
5 bulan lalu
Terminal BBM Pertamina Gunung Sitoli Salurkan Biodiesel
MEDAN (EKSPOSnews): Terminal BBM Pertamina Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara, mulai Januari ini hanya menyalurkan biodiesel untuk mendukung kebijakan penerapan campuran minyak nabati 20 persen pada
-
8 bulan lalu
Nokia Lakukan Penghematan
HELSINKI (EKSPOSnews): Raksasa teknologi informasi Finlandia Nokia mengumumkan rencana untuk melakukan penghematan 700 juta euro (796 juta dolar AS) hingga 2020, setelah hasil kuartalannya yang buruk