Syarif Syaifulloh Bertani Organik di Amerika Serikat
Oleh: Jallus
Kamis, 20 Jun 2019 04:59

"Jangan pernah malu, kita harus sabar dan tekun. Untuk berhasil itu prosesnya tidak instan. Semua orang itu bisa berhasil dalam bidangnya masing-masing," kata Syarif usai memberikan kelas inspirasi di SMP Negeri 2 Depok, Rabu 19 Juni 2019.
Ia menjelaskan pada tahun pertama, kedua dan ketiga mulai mengembangkan pertanian memang banyak menemui kegagalan, tetapi memasuki tahun keempat mulai membuahkan hasil, dan hasil pertanian berupa sayuran organik ini saya berikan kepada masyarakat setempat secara gratis.
"Saya senang jika hasil jerih payah saya dapat dinikmati oleh teman-teman diaspora," katanya.
Lahan pertanian di samping rumahnya yang dinamakan Haiqal’s Garden ini ramai dikunjungi bukan hanya orang Indonesia saja tetapi juga masyarakat Amerika lainnya. Ada anak-anak SD, SMP, SMA sampai mahasiswa perguruan tinggi, baik orang Indonesia maupun penduduk setempat yang datang untuk belajar bertani.
"Kantor gubernur setempat juga memberikan apresiasi atas hasil dari lahan pertanian saya," kata Syarif yang juga alumni SMPN 2 Depok 1986.
Syarif menceritakan ia sudah tinggal di Philadelpia AS selama 19 tahun dan menekuni pertanian sejak 10 tahun terakhir ini dengan belajar bertani secara otodidak.
Hampir 10 tahun menekuni berkebun di halaman rumah, Syarif Saefulloh ternyata tidak pernah menjual sayuran yang ditanamnya. Secara sukarela ia membagi-bagikan kepada tetangga atau orang lain yang datang mengunjungi kebunnya untuk belajar, selain untuk konsumsi sendiri.
Datang ke Amerika Serikat pertama kali ikut pertukaran kebudayaan. Pekerjaan Syarif sesungguhnya adalah cook atau juru masak di salah satu rumah sakit besar CHOP The Children Hospital of Philadelphia.
Kemudian setelah 9 tahun belajar bercocok tanam saat sebelum dan setelah bekerja di rumah sakit hingga saat ini.
Di negeri Paman Sam ini juga dia bertemu dengan wanita yang bernama Ummu Hani White yang kemudian dinikahinya. Wanita tersebut bekerja sebagai Commissioner Governor’s Advisory Commission on Asian Pacific American Affairs.
Dalam melakukan kegiatan bertani ini pemerintah AS sangat mendukung dan memberi apresiasi yang tinggi kepada petani.
Ia menjelaskan, pasokan benih dan kompos mudah didapat dan gratis, bahkan media tanam juga diberi dari pemerintah secara cuma-cuma. Selain itu, petani juga memiliki budaya yang baik yaitu saling berbagi antarsesama.
Bahkan lanjut Syarif juga sempat diberi tanah seluas 500 meter persegi dari pemerintah setempat untuk diolah, namun ia hanya mengolahnya selama tiga tahun, kemudian dikembalikan lagi ke pemerintah.
"Kalau saya mau sewaktu-waktu lahan 500 meter ini bisa saya minta kembali," jelasnya.
Sumber: antaranews.
-
4 minggu lalu
Iran Ancam Pasukan Amerika Serikat dengan Senjata Rahasia
JAKARTA (EKSPOSnews): Iran ancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah dengan mengerahkan rudal dan senjata rahasia yang mampu menenggelamkan kapal perang negara Paman Sam dalam kitungan detik.Kapal
-
7 bulan lalu
Badai Salju Hantam Amerika Serikat
NEW YORK (EKSPOSnews): Banyak calon penumpang untuk menghabiskan liburan di Amerika Serikat terdampar di bandar udara pada hari terakhir pekan Thanksgiving setelah 1.240 penerbangan dibatalkan karena
-
8 bulan lalu
Amerika Serikat Akan Keluar dari Perjanjian Nuklir dengan Rusia
NEVADA (EKSPOSnews): Presiden Donald Trump mengatakan pada Sabtu, Amerika Serikat akan keluar dari perjanjian nuklir masa Perang Dingin, langkah yang tampaknya akan membuat Rusia kesal.Perjanjian itu,
-
9 bulan lalu
Amerika Serikat Tolak Permintaan Iran Pulihkan Aset
DEN HAAG (EKSPOSnews): Amerika Serikat pada Senin meminta hakim Mahkamah Internasional agar menolak permintaan Iran soal pemulihan aset 1,75 miliar dolar AS (sekitar Rp26,6 triliun) yang disita oleh p
-
9 bulan lalu
RI Tolak Bantuan Tentara Amerika Serikat
JAKARTA (EKSPOSnews): Pemerintah Indonesia menolak bantuan dari Amerika Serikat dalam bentuk pasukan tentara dan kapal rumah sakit untuk masa tanggap darurat karena saat ini Pemerintah memiliki cukup