Banyak Remaja Kecanduan Pornografi
Oleh: Jallus
Senin, 17 Jun 2019 02:37

"Mereka yang memiliki kecenderungan kepribadian narsistik akan merasa bangga, jika dapat memamerkan hal tersebut," kata Minauli, di Medan, Minggu 16 Juni 2019.
Paparan yang sangat besar terhadap pornografi, menurut dia, seringkali membuat mereka yang kecanduan pornografi akan memandang perempuan hanya sebagai objek seksual saja.
"Itu sebabnya mereka hanya memanfaatkan perempuan dan bukan didasari oleh cinta dan kasih sayang," ujar Minauli.
Ia menyebutkan, saat ini dengan mudahnya akses internet bahkan daerah terpencil sekalipun, membuat orang mudah mengakses pornografi.
Sementara para orang tua atau guru, mungkin agak "gaptek" sehingga mereka tidak membatasi akses internet yang ditonton oleh anak-anaknya.
Selain itu, kurangnya pemahaman tentang pendidikan seks justru memperparah kondisi seks bebas ini karena remaja tidak mendapat bekal pengetahuan tentang bahaya atau dampak dari seks bebas yang mereka lakukan.
"Faktor kurangnya penanaman nilai-nilai agama juga turut berperan terhadap kejadian seks bebas ini," ucap dia.
Minauli menjelaskan, kalau zaman dulu, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa berperan sebagai aktor atau aktris, namun dengan kemajuan teknologi smartphone maka setiap orang bisa menjadi siapa saja, termasuk menjadi kameraman atau penyebar video. Banyak orang yang dengan sengaja mendokumentasikan hal-hal yang sebenarnya merupakan hal yang sangat pribadi, dengan alasan tertentu.
"Bagi para remaja yang relatif belum bisa berpikir jauh, mereka melakukan hal itu hanya sekedar ingin mendapatkan like atau menjadi viral," katanya.
Ia mengatakan, hal yang sering luput dari perhatian adalah para penonton yang ada di lokasi kejadian, misalnya remaja yang memvideokan atau mereka yang seharusnya bisa mencegah terjadinya kejadian tersebut.
Dalam banyak kasus, seringkali para penonton yang seharusnya bisa mencegah, namun mereka malah sering berperan sebagai yang seolah-olah memberi semangat kepada para pelaku. Berkurangnya empati dan kepedulian sosial tampaknya berperan sehingga banyak yang tidak berusaha mencegah.
"Tekanan sosial (social pressure) yang awalnya bisa berperan mencegah terjadinya hal-hal negatif, cenderung semakin berkurang karena keengganan untuk mencampuri urusan orang lain," katanya.
Sebelumnya, siswa dan siswi SMK Bulukumba, AM dan Wa pemeran video viral "Janganko kasih nyala blitz-nya", akhirnya telah dihukum pihak sekolah, dan telah dikeluarkan sejak April 2019.
Hal tersebut, diketahui berdasarkan keterangan Kapolres Bulukumba, AKBP Syamsu Ridwan, Jumat (14/6).
Perzinahan dilakukan siswa AM dengan siswi WA terbongkar setelah guru melakukan razia telepon seluler milik siswa.
Sebanyak 20 telepon seluler berhasil disita dan diserahkan kepada guru Bimbingan Konseling (BK) saat itu.Pihak sekolah kemudian memanggil siswa AM dengan siswi WA dan bertemu dengan wali siswa.
Mereka kemudian akhirnya dikeluarkan karena terbukti melanggar tata tertib sekolah.
AM dan WA merupakan teman sekelas, sama-sama tercatat sebagai siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Sebelum melakukan perzinahan di ruang kelas, mereka merusak CCTV.
"Mereka rusak CCTV yang ada di sekitar kelas itu sebelum melakukan perbuatan tak senonoh," kata Syamsu.
Sumber: antaranews.
-
4 minggu lalu
Ratusan Remaja Menikah Dini Setiap Hari
MANADO (EKSPOSnews): Direktur Analisis Dampak Kependudukan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dra Hitima Wardhani MPH mengatakan sebanyak 375 remaja menikah di usia dini setia
-
2 bulan lalu
Peremajaan Sawit di Musi Banyuasin
PALEMBANG (EKSPOSnews): Peremajaan (replanting) tanaman kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan masih yang terluas di Indonesia sejak mulai dilakukan pada 2017.Kepala Dinas Pe
-
2 bulan lalu
Tolak Pornografi
BANDA ACEH (EKSPOSnews): Pemerintah Aceh bersama dengan unsur Forkopimda Aceh dan pemangku kepentingan lainnya menggelar deklarasi bersama menolak pornografi dalam upaya menjaga generasi penerus dari
-
3 bulan lalu
Film Perjalanan Cinta Remaja
JAKARTA (EKSPOSnews): Film "Melodylan" arahan sutradara Fajar Nugros ini mengisahkan cinta remaja yang penuh dengan lika-liku di dalamnya, dan film ini juga diangkat dari novel remaja karya Astri Aci
-
6 bulan lalu
Mendukung Peremajaan Sawit di Sumatera Selatan
PALEMBANG (EKSPOSnews): Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Sumsel Babel mendukung rencana pemerintah untuk meremajakan perkebunan sawit melalui kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa