MEDAN (KICAU): Pertumbuhan badan kenari silangan manyar jantan dan kenari Holland betina, jauh lebih pesat dari kenari biasa. Baru umur enam bulan, bodynya sudah tampak seperti kenari dewasa. Gerakannya lincah, dan volume suaranya diatas rata-rata. Ciri khas  suaranya, ditengah tarikan suara kenari masuk suara manyar dan diakhiri dengan suara kenari.
 
Paling lama satu bulan lagi, Hartoyo Kaisar Bird sang pemilik, berencana akan menurunkan kenari tersebut ke arena lomba. Sudah pernah diturunkan di arena latberan. Tidak ada masalah, kenari itu sanggup memberi perlawanan kepada kenari-kenari lain yang seumur dengannya.  Jika berhadapan dengan kenari yang umurnya lebih tua, si anak silangan manyar  itu, masih agak kewalahan.
 
Sekitar enam bulan lalu, Dadek Hartoyo, pemilik Toko Kicau Kaisar Bird,  berhasil menyilangkan kenari dengan  manyar. Hasil silangan itu diberi  nama Kenari Manyar.  Karena unsur kenari lebih dominan dalam hasil silangan ini. Jika ditarik persentasi, gent kenari sekitar 60 persen, 40 persen lagi unsur Manyar.  Saat ini, burung itu sudah berusia enam bulan.  Suaranya  yang dua jenis tidak hilang (kenari dan manyar). 
 
Proses perjodohan Kenari Holland betina dengan Manyar Jantan tak berlangsung lama.
 
Tahap pertama: Sekitar dua hari, kandang Manyar dengan kandang Kenari Holland disanding. Manyar mengambil inisiatif pertama bergerak mendatangi ke arah kenari. Mungkin karena persamaan bentuk tubuh mereka,  kenari tidak terlalu kaget didatangi Manyar. Setelah terlihat sering bersama walau  dalam kandang  berbeda, Hartoyo mencoba membuat kandangnya agak berjauhan. Perilaku yang tampak pada kedua burung itu, mulai saling mencari. 
 
Tahap kedua: Kedua burung ini dimasukkan dalam satu kandang. Untuk menghilangkan hak  sebagai penguasa kandang, sengaja dimasukkan ke dalam kandang baru. Ukurannya sama seperti kandang  lovebird ternak. Dengan cara ini, kedua burung itu merasa sebagai penghuni baru dan memiliki hak  yang sama dalam kandang. Satu jam pertama setelah berada didalam kandang yang sama,  terjadi pertengkaran. Kenari lebih agressif dan berusaha menyerang Manyar. Manyar mencoba melawan, tapi hanya sebentar.
 
Selanjutnya, Manyar lebih banyak mengalah. Jika diserang kenari,  Manyar tidak lagi melawan. Dua jam berikutnya,  keduanya mulai kompak. Itu bisa dilihat dari perilaku kedua burung. Makan sama-sama, minum juga demkian, dan saling mengikuti langkah. Jika kenari duluan berpindah ke bagian lain dalam kandang Manyar menyusul. Sebaliknya, jika manyar yang duluan berpindah, kenarinya yang menyusul. Perilaku ini sudah cukup  sebagai  alasan untuk menganggap keduanya berjodoh.  
 
Untuk mempercepat proses kawin,  pada cepuk minumannya diteteskan ebod breeding. Satu minggu bersama dalam kandang, kenari mulai memperlihatkan tanda-tanda siap kawin. Menyusun serabut untuk jadi sarang. Seminggu kemudian setelah sarang selesai dibangun,  kenari  bertelur. Pada posisi telur sudah empat butir, muncul masalah. Sudah kebiasaan bagi Manyar bahwa sang jantan yang bertindak sebagi pembuat sarang untuk telur.
 
Sarang-sarang yang sudah rapi dan sudah berisi empat telur buatan kenari, ditarik untuk bahan sarang baru di dinding kandang. Nahaas, tiga butir telur pecah. Manyar terpaksa ditarik, dan kenari mengeram sisa telur yang tidak pecah. Empat belas hari mengeram, telurnya ditetas dan lahir anakan Kenari Manyar. Sayangnya saat itu, kenari betinanya mati. Setelah anak silangan Manyar-Kenari berusia 6 bulan, Hartoyo melihat  ada prospek. Saat ini sedang dicari kenari betina untuk dipasangkan kembali ke Manyar jantan. Kebeteulan si Manyar jantan tetap sehat. (js)