Selasa, 25 Jun 2019
eksposnews.com

7 Burung Disita dari TKI

Oleh: alex
Kamis, 30 Mei 2019 04:09
BAGIKAN:
WA.
Burung (ilustrasi).
LOMBOK (KICAU): Petugas Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian menyita tujuh burung yang dibawa secara ilegal TKI dari Malaysia di Bandar Udara Internasional Lombok.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram, Arinaung, mengatakan, tujuh burung itu disembunyikan dalam paralon yang ditumpuk bersama pakaian, di dalam koper.

"Tiga burung sudah mati, sisanya kami sita," kata Arinaung, di Kantor Wilayah Kerja Karantina Mataram, di Lombok Tengah, Rabu 29 Mei 2019.

Penyitaan itu terjadi pada Minggu (26/5). Saat ditanya petugas karantina, pemilik burung berkilah satwa yang dia bawa itu hanya titipan.

Menurut Arinaung, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahayanya membawa komoditas pertanian --hewan maupun tumbuhan-- tanpa dilengkapi jaminan kesehatan dari negara asal.

"Satu atau dua ekor, atau beberapa butir benih saja itu resikonya sama, kalau penyakitnya sudah masuk, nanti susah lagi penanganannya, butuh anggaran besar, belum kerugian ekonomi petani setempat, bahaya," jelasnya.

Tujuh burung yang dicoba dimasukkan ke Indonesia secara ilegal itu terdiri dari empat burung perkutut dan tiga burung kacer yang ditemukan sudah mati. Selain itu, juga ditahan benih kacang panjang sebanyak 400 kg dan benih labu 50 gram dari Malaysia.

Ia menjelaskan, sesuai UU Nomor 19/1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbunan, yang saat ini tengah direvisi DPR, setiap komoditas yang dilalulintaskan, baik antar area dalam wilayah Indonesia maupun dari dan ke luar negeri wajib dilaporkan kepada petugas karantina serta harus memenuhi persyaratan kesehatan karantina.

Hal untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit berasal dari hewan dan tumbuhan, baik secara antar pulau ataupun selain itu, di Indonesia maupun dari luar negeri.

Diketahui, pada 2018, Badan Karantina Pertanian Mataram menggagalkan upaya pemasukan komoditas pertanian tanpa jaminan kesehatan sebanyak 177 kali. Di antaranya adalah burung, telur ayam, kulit sapi, madu dan daging sapi olahan. "Biasanya dari Malaysia dan Singapura," katanya. 

Sumber: antaranews.

  Berita Terkait
  • 6 hari lalu

    Aset Robert Tantular Akan Disita

    JAKARTA (EKSPOSnews): Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM akan menyita aset milik bekas pemilik Bank Century, Robert Tantular, yang angkanya mencapai sekitar

  • satu minggu lalu

    Pelatihan Budidaya Burung Berkicau di Yogyakarta

    YOGYAKARTA (KICAU): Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta menilai pelatihan budi daya burung berkicau yang dilakukan pada 2017 dengan sasaran sekitar 50 warga di Kecamatan Pakualaman memperoleh h

  • 3 minggu lalu

    Burung Kacamata Diduga Sudah Punah

    MALANG (EKSPOSnews): Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC) di Desa Petungsewu, Kabupaten Malang, jawa Timur menyatakan keberadaan burung Kacamata (Zosterops palpebrosus) dan Bentet Kelabu (Lani

  • 2 bulan lalu

    Mengembangbiakkan Burung Garuda

    CISARUA (KICAU): aman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Jawa Barat resmi mengoleksi sepasang Elang Jawa bernama Hanum dan Riska. Satwa yang kerap diidentikan dengan burung Garuda ini siap dikembangbiakkan

  komentar Pembaca

Copyright © 2009 - 2019 eksposnews.com. All Rights Reserved.

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Media Siber

Disclaimer

Iklan

RSS

Kontak

vipqiuqiu99 vipqiuqiu99