- Home
- Agribisnis
- Tambak Udang Panamae di Sumbar Tak Memiliki Izin
Tambak Udang Panamae di Sumbar Tak Memiliki Izin
Oleh: Jallus
Selasa, 18 Jun 2019 02:30

"Hanya tiga tambak yang memiliki izin, itu pun baru izin prinsip. Satu dari tiga usaha tambah itu sedang mengurus izin Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup atau UKL-UPL," kata Kepala DPMPTP Kabupaten Padang Pariaman Rudi Repenaldi Rilis di Parit Malintang, Senin 17 Juni 2019.
Ia mengatakan tiga tambak yang sudah memiliki izin tersebut yaitu di daerah Ulakan Tapakis dan Kecamatan Nan Sabaris sedangkan di dua daerah lainnya yaitu Batang Anai dan Batang Gasan belum memiliki izin.
Padahal, pihaknya semenjak 2018 telah memperingati seluruh pemilik tambak agar mengurus izin namun hingga saat ini baru tiga pemilik tambak sedang melengkapi izin usahanya.
"Kami sudah meminta secara persuasif, bahkan melayangkan surat peringatan tiga kali, serta melaksanakan rapat dengan pihak tambak, namun belum berapa yang merespon," ujarnya.
Ia mengatakan karena tidak berapa yang merespon hingga akhirnya pemerintah provinsi meminta agar kegiatan penambakan udang vaname dihentikan.
"Setelah tiga kali memberikan peringatan dan berdasarkan surat dari provinsi maka kami berikan waktu tiga bulan atau hingga September kepada pihak penambak untuk menghentikan aktivitas tambak," ujarnya.
Keputusan itu diambil karena Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman masih memberikan toleransi sebab tambak masih berisi udang sehingga penambak tidak mengalami kerugian besar jika keputusan itu benar-benar dilakukan.
"Namun jika pihak penambak tidak juga memiliki izin hingga waktu tersebut maka usahanya akan ditutup," tegasnya.
Ia menyampaikan urutan pengurusan izin tersebut yaitu mulai dari izin prinsip, UKL-UPL, izin mendirikan bangunan, dan melaporkan usaha perikanannya ke Dinas Perikanan Padang Pariaman.
Namun, lanjutnya sebagian besar penambak terkendala izin prinsip karena lokasinya kurang dari 100 meter dari pantai serta biaya konsultan untuk pengurusan UKL-UPL yang mencapai Rp30 juta.
"Namun melihat hasil dari tambak yang besar maka dana pengurusan UKL-UPL tidaklah terlalu besar," ujar dia.
Ia mengatakan untuk izin prinsip dapat diberikan jika penambak menutup tambak yang masuk ke dalam jarak 100 meter dari pantai.
"Aturan ini harus dijalankan karena tujuannya untuk melindungi lingkungan dari pencemaran karena dapat berdampak kepada warga setempat," tambahnya.
Sumber: antaranews.
-
7 hari lalu
Rel Kereta Api di Sumbar Mati Suri
PADANG (EKSPOSnews): Sepanjang 210 kilometer dari 300 kilometer panjang lintasan rel kereta api di Sumatera Barat masih "mati suri" karena sejumlah kendala."Saat ini baru 90 kilometer lintasan yang ef
-
satu minggu lalu
Perhutanan Sosial di Sumbar Bisa Bertambah
PADANG (EKSPOSnews): Luas areal hutan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomian melalui program Perhutanan Sosial di Sumatera Barat (Sumbar) bisa bertambah karena masih te
-
2 minggu lalu
Wisatawan ke Sumbar Meningkat
PADANG (EKSPOSnews): Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengkoreksi jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu pada libur Lebaran 2019 yang awalnya dikhawatirkan tidak capai target, ternyata jauh
-
3 minggu lalu
Menikmati Wisata di Sumbar
PADANG (EKSPOSnews): Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengimbau masyarakat untuk menunda rencana liburan ke destinasi wisata dan memberikan kesempatan terlebih dahulu pada perantau dan wisatawan
-
4 minggu lalu
Ombudsman Cari Kepala Perwakilan untuk Sumbar
PADANG (EKSPOSnews): Ombudsman Republik Indonesia kembali membuka pendaftaran untuk posisi kepala perwakilan Sumatera Barat yang bertugas mengawal pelayanan publik yang transparan dan bebas maladminis