Selasa, 23 Jan 2018
eksposnews.com

Katanya, Surplus! Kok Impor Beras?

Oleh: marsot
Senin, 15 Jan 2018 20:27
BAGIKAN:
istimewa.
Beras.
JAKARTA (EKSPOSnews): Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Berly Martawardaya mengatakan Kementerian Pertanian harus memperbaiki data riil produksi beras domestik sebagai bahan rujukan mengeluarkan kebijakan terkait persediaan beras.

"Setahun ke depan perlu memperbaiki data riil produksi beras untuk kebijakan persediaan pada 2019," kata Berly dalam pernyataan di Jakarta, Senin 15 Januari 2018.

Berly menjelaskan, selama ini ketidakuratan data panen raya domestik telah mempengaruhi persediaan beras di lapangan.

Menurut dia, data yang disajikan oleh Kementan bukan data real produksi namun berdasarkan data produksi rata-rata.

Berly menyebutkan data yang disajikan Kementan bisa menghambat pemerintah dalam menganalisa jumlah kebutuhan dengan pasokan beras di daerah.

"Apalagi saat ini indikasinya suplai beras menurun, sehingga harga meningkat," jelas pengajar dari Universitas Indonesia itu.

Berly mengungkapkan jika asumsi yang digunakan cukup jauh dari kondisi yang sebenarnya di lapangan maka perkiraan yang dihasilkan tentu akan menjadi bias.

Hal lain yang harus dilakukan Kementan, tambah dia, yakni memetakan jenis bibit padi dan pupuk yang cocok, serta disesuaikan dengan jenis tanah pada setiap daerah agar hasil produksi beras akan menjadi maksimal.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan mengeluarkan kebijakan impor beras khusus sebanyak 500 ribu ton dari Vietnam dan Thailand pada akhir Januari 2018.

Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita memastikan beras impor itu khusus jenis yang tidak dapat diproduksi di Indonesia "Kualitasnya masuk kategori beras khusus sesuai dengan Permendag Nomor 1 Tahun 2018 yang pasti bukan masuk kategori IR64," ujar Enggartiasto.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan impor beras sebagai upaya menutupi kebutuhan konsumsi beras masyarakat sekitar 2,5 juta ton per bulan dan menekan harga beras yang melonjak sejak akhir 2017.

Impor beras juga guna mengisi pasokan beras di dalam negeri sambil menunggu masa panen pada Februari-Maret 2018.

Sumber: antaranews.

  Berita Terkait
  • 5 hari lalu

    Izin Impor Gula Mentah Dibuka

    JAKARTA (EKSPOSnews): Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan izin importasi "raw sugar" atau gula mentah sebanyak 1,8 juta ton untuk memenuhi kebutuhan industri makanan minuman dalam negeri pa

  • satu minggu lalu

    Impor Beras Rugikan Petani

    PONTIANAK (EKSPOSnews): Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan menilai kebijakan impor beras saat ini tidak tepat waktu karena petani hendak memasuki panen raya."Dua minggu lagi sudah mulai panen raya

  • 4 bulan lalu

    Importir Miras Ilegal di Batam Dicokok Polisi

    JAKARTA (EKSPOSnews): Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menangkap tersangka BH alias K, importir miras ilegal di Batam."Tersangka ditangkap karena memasukkan minuman ker

  • 4 bulan lalu

    Soal Impor Senjata Ilegal, Panglima Bicara di Internal TNI

    JAKARTA (EKSPOSnews): Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, pihaknya tidak pernah menjelaskan tentang adanya institusi diluar TNI yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara

  • 5 bulan lalu

    Garam Impor Tiba di Belawan

    BELAWAN (EKSPOSnews): Garam impor yang didatangkan Perseroan Terbatas Garam (Persero) dari Australia tiba di Pelabuhan Belawan, Kota Medan, dan akan didistribusikan ke berbagai daerah di Pulau Sumater

  komentar Pembaca

Copyright © 2009 - 2018 eksposnews.com. All Rights Reserved.

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Media Siber

Disclaimer

Iklan

RSS

Kontak

vipqiuqiu99 vipqiuqiu99