- Home
- Hukum & Kriminal
- PTUN Medan Batalkan Izin Keramba Jala Apung di Danau Toba
PTUN Medan Batalkan Izin Keramba Jala Apung di Danau Toba
Oleh: marsot
Selasa, 23 Jan 2018 05:34

"Saya sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT). Kemenangan gugatan ini bisa diterapkan terhadap izin-izin lain perusahaan perikanan keramba jaring apung di Danau Toba," katanya di Pangururan, Samosir, Senin 22 Januari 2018.
Pada 7 Desember 2017, majelis hakim pengadilan Tata Usaha Negara (TUN) Medan memenangkan gugatan YPDT tentang pembatalan izin usaha perikanan keramba jaring apung PT Suri Tani Pemuka.
Dinyatakan bahwa izin usaha yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Simalungun batal atau tidak sah.
Bupati Samosir dengan tegas mengatakan bahwa Danau Toba harus bersih dari keramba jaring apung (KJA) sehingga keramba yang ada saat ini harus hengkang.
"Saya tegaskan, keramba jaring apung tidak boleh di Danau Toba. Danau Toba hanya untuk pariwisata," katanya.
Ia mengatakan perikanan di Danau Toba harus dikembalikan kepada pola tradisional, yakni pancing dan "doton" (jaring apung).
Sejak puluhan tahun lalu hingga kini, di Danau Toba terdapat sejumlah pengusahaan keramba jaring apung, baik oleh masyarakat maupun oleh perusahaan swasta dengan skala besar, dengan pola intensif, yakni dengan pemberian pakan yang teratur dan dalam jumlah besar.
Kehadiran keramba dalam jumlah banyak dan pemberian pakan berlebihan diperkirakan bisa mengganggu keasrian dan kualitas air Danau Toba. Oleh karena itu, sebuah lembaga masyarakat, yakni Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT), menggugat kehadiran perusahaan swasta yang beroperasi di Danau Toba.
Salah satu perusahaan keramba ikan yang besar di Danau Toba adalah PT Aquafarm. Perusahaan penanaman modal asing asal Swiss tersebut telah beroperasi sejak tahun 1980-an.
Karena penanaman modal asing maka izin usaha PT Aquafarm dikeluarkan oleh pemerintah pusat melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sehingga Pemerintah Kabupaten Samosir tidak berdaya terhadap perusahaan ini. Namun, kemenangan gugatan YPDT bisa digunakan sebagai pertimbangan untuk untuk mengajukan evaluasi kepada pemerintah pusat.
Sejak beberapa waktu lalu YPDT juga menggugat keberadaan PT Aquafarm, tetrapi hingga kini belum mencapai putusan.
PT Aquafarm yang mengekspor "fillet" ikan hasil budi daya keramba di Danau Toba ke sejumlah negara dinilai hanya mengambil keuntungan dari Danau Toba dan meninggalkan limbah pakan yang mncemari air Danau Toba, yang bisa mengganggu program pengembangan pariwisata besar-besaran di wilayah ini.
Presiden RI Joko Widodo menetapkan kawasan Danau Toba sebagai salah satu prioritas pengembangan pariwisata nasional dan dibentuk Badan Otorita Pengembangan Pariwisata Danau Toba untuk mengoordinasikan berbagai upaya yang diperlukan.
Sumber: antaranews.
-
2 bulan lalu
Mengembangkan Agropolitan Kawasan Danau Toba
MEDAN (EKSPOSnews): Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba meminta pemerintah pusat membantu rencana pengembangan agropolitan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN Danau Toba."Agrop
-
6 bulan lalu
Banyak Masalah Mengembankan Wisata Danau Toba
JAKARTA (EKSPOSnews): Pengembangan pariwisata Danau Toba, Sumatera Utara, dinilai tidak mudah karena begitu banyak hambatan menantang termasuk dari sisi keterlibatan masyarakat.Direktur Pemasaran Pari
-
7 bulan lalu
KM Ihan Batak Layari Danau Toba
TOBA SAMOSIR (EKSPOSnews): Kementerian Perhubungan meluncurkan operasional Kapal Motor Penyeberangan Ihan Batak untuk melayani transportasi di perairan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara.Peluncuran K
-
7 bulan lalu
Memperkaya Wisata Toba
HUTAGINJANG (EKSPOSnews): BPJS Ketenagakerjaan membangun gazebo rumah adat Batak Toba sebagai tempat istirahat dan lokasi foto di Bukit Hutaginjang berlatar Danau Toba untuk memperkaya objek wisata it
-
7 bulan lalu
Kedalaman Keramba di Danau Toba Tak Penuhi Syarat
MEDAN (EKSPOSnews): Kedalaman keramba jaring apung di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara tidak memenuhi Peraturan Presiden 81/2014 tentang RTRW Danau Toba."Kedalaman KJA yang ikannya bermatian itu hany