MEDAN (EKSPOSnews): Universitas Negeri Medan akan menerima 860 mahasiswa dari program bidik misi untuk belajar di perguruan tinggi negeri itu pada tahun ajaran 2017 dan mereka telah mengisi formulir serta melengkapi persyaratan dari sekolah.

"Mahasiswa bidik misi itu, merupakan siswa dari SLTA yang memiliki nilai akademik yang cukup bagus, tapi tidak mampu dari segi finansial untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi," kata Wakil Rektor 1 Universitas Negeri Medan (Unimed) Abdul Hamid K, pada pertemuan Panlok 14 SBMPTN, di kampus Unimed, Selasa 11 April 2017.

Kuota mahasiswa bidik misi atau kurang mampu untuk kuliah di Unimed, menurut dia, cukup besar dan tidak perlu ragu kehabisan kursi untuk kuliah.

"Unimed untuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2017 akan menampung 5.000 mahasiswa baru," kata ujar Hamid.

Ia menyebutkan, dari jumlah 5.000 mahasiswa Unimed itu, menurut 30 persen atau 860 kuota mahasiswa yang dianggap kurang mampu dari segi pendanaan.

Mahasiswa yang tergolong dari keluarga miskin tidak perlu merasa cemas tidak bisa kuliah di Unimed. Mereka diterima melalui jalur bidik misi tersebut.

"Mahasiswa bidik misi tersebut tetap diterima dan terbuka kuliah di Unimed," kata Ketua Panlok 15 SBMPTN.

Hamid menambahkan, mahasiswa dari jalur bidik misi itu harus memenuhi persyaratan dan mengikuti ketentuan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Kuota mahasiswa yang kurang mampu di Unimed pada tahun 2016 ada 800 orang dan tahun 2017 sebanyak 860 orang.

"Pemerintah terus memperhatikan mahasiswa yang tergolong miskin, karena hal ini bukti kepedulian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Wakil Rektor Unimed itu.

Sementara itu, pendaftaran online untuk PBT dan CBT dibuka mulai Selasa (11/4) pukul 08.00 WIB sampai dengan 5 Mei 2017. Sedangkan pengumuman hasil SBMPTN, Selasa, 13 Juni 2017.

Sesuai dengan arahan dan permintaan Panitia Pusat SBMPTN maka pada pelaksanaan seleksi tertulis pada tahun 2017, USU dan Unimed bergabung menjadi satu Panitia Lokal (Panlok), yaitu Panlok 14 Medan. Beberapa PTN bergabung menjadi satu panlok di provinsi lainnya.

Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara juga turut bergabung di Panlok 14. Di samping itu juga Universitas Samudera (Unsam) Langsa yang telah menjadi binaan Panlok 14 dalam hal sistem pengelolaan seleksi.

Penanggung jawab Panlok 14 Medan, yakni Rektor Unimed Syawal Gultom, Rektor USU Runtung Sitepu,  Rektor UIN Sumatera Utara Saidurrahman, dan Rektor Unsam Bachtiar Akob.

Panlok 14 Medan saat dikelola oleh Universitas Negeri Medan, yakni Ketua Prof Dr Abdul Hamid K, MPd (Wakil Rektor 1 Unimed), Sekretaris Prof Dr Sahat Siagian, MPd (Wakil Rektor III Unimed) dan Bendahara Dr Restu, MS (Wakil Rektor II Unimed).