- Home
- BUMN Perkebunan
- Kejaksaan Agung Perintahkan Direksi PTPN II Batalkan SK Penghapusan Eks HGU
Kejaksaan Agung Perintahkan Direksi PTPN II Batalkan SK Penghapusan Eks HGU
Oleh: Jallus
Jumat, 20 Jul 2018 03:59

"Saya bersama dua orang karyawan dipanggil dan diperiksa oleh penyidik Kejaksaan Agung terkait telah dikeluarkan persetujuan hapus buku lahan 106 hektare eks Hak Guna Usaha PTPN II," kata Saksi Teten, dalam keterangannya pada sidang lanjutan perkara terdakwa TS, di Pengadilan Tipikor Medan, Kamis 19 Juli 2018.
Pengakuan saksi tersebut disampaikan di hadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor Medan yang diketuai Wahyu Prasetyo Wibowo.
Bahkan usai dipanggil Kejagung itu, Teten langsung membatalkan SK Persetujuan Penghapusbukuan tanah 106 hektare eks HGU PTPN II yang berlokasi di Pasar IV Desa Helvetia, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Padahal SK persetujuan tersebut telah diterbitkan pada 22 Desember 2017.
Teten mengakui bahwa pemanggilan dirinya terkait keterangan dua saksi PTPN II, yakni Direktur Operasi Marisi Butar Butar, dan Kabag Hukum Bidang Pertanahan Kennedy.
"Dua atau tiga hari setelah pemeriksaan, di Pengadilan Tipikor Medan, saya dipanggil penyidik Kejagung untuk memberikan keterangan, karena keterangan dua saksi staf PTPN II itu, dianggap menghambat proses persidangan terdakwa TS," kata Teten.
Namun, saksi Teten lupa nama penyidik Kejagung yang telah memanggil dan memeriksa dirinya saat itu.
"Pembatalan tersebut, karena saran yang telah diberikan penyidik Kejagung bahwa di atas tanah seluas 106 hektare itu, masih ada proses hukum," ujar Teten.
Dirut PTPN II juga mengakui, sebelum menerbitkan SK tersebut, telah meminta Legal Opinion (LO) ke Kejaksaan Tinggi Sumut agar mendukung PTPN II melaksanakan putusan pengadilan yang memberikan hak kepada 65 warga pemilik tanah 106 hektare tersebut.
Selanjutnya, PTPN II minta review kepada BPKP yang berkesimpulan penghapusbukuan terhadap objek sengketa dan tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Menanggapi keterangan Dirut PTPN II itu, kuasa hukum terdakwa TS, menduga saksi Teten telah "ditekan" oleh penyidik Kejagung.
"Kita curiga keterangan saksi itu, akibat dipengaruhi pihak-pihak lain, sehingga berubah cukup banyak," kata kuasa hukum terdakwa TS, Fachruddin Rifai.
Teten juga menyatakan, siap bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.
Namun, Teten mengakui pembatalan SK Penghapusbukuan dari daftar aset BUMN PTPN II itu, tanpa diikuti SK Pembatalan.
Sumber: antaranews.
-
4 bulan lalu
Alex Noerdin Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung
JAKARTA (EKSPOSnews): Mantan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, akhirnya memenuhi panggilan penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) untuk diperiksa sebagai saksi dugaan korup
-
5 bulan lalu
Kejaksaan Agung tahan Pejabat KPP Semarang
JAKARTA (EKSPOSnews): Kejaksaan Agung menahan pejabat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Semarang, Jawa Tengah, berinisial PAW atas dugaan menerima gratifikasi penjualan faktur pajak mulai 2007 hingga 2013.
-
5 bulan lalu
OTT KPK Diapresisasi Kejaksaan
JAKARTA (EKSPOSnews): Jaksa Agung M Prasetyo mengapresiasi Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap hakim ad hoc Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Medan Merry Purba ter
-
5 bulan lalu
Kejaksaan Agung Tahan Frederik Siahaan
JAKARTA (EKSPOSnews): Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, menahan eks Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Frederik Siahaan, tersangka dugaan korupsi investasi perusahaan tersebut di B
-
6 bulan lalu
Jaksa Tak Bisa Buktikan Kerugian Negara karena Penjualan Eks HGU
MEDAN (EKSPOSnews): Jaksa Penuntut Umum dinilai tidak dapat membuktikan adanya kerugian negara, dalam perkara pengalihan aset seluas 105 hektare milik PTPN II, atas kasus terdakwa Tamin Sukardi."Terda