Jumat, 01 Feb 2019
eksposnews.com

Banyak Tempat Ibadah Mengalami Sengketa

Oleh: marsot
Sabtu, 24 Feb 2018 04:43
BAGIKAN:
setpres.
Joko Widodo, Presiden RI.
DENPASAR (EKSPOSnews): Presiden Joko Widodo mengakui sampai saat ini masih banyak tempat ibadah di Indonesia yang masih mengalami sengketa lahan.

"Tempat ibadah jadi tempat sengketa banyak sekali," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyerahkan sertifikat tanah adat pura se-Provinsi Bali yang dilaksanakan di Pura Dalem Sakenan Serangan Kota Denpasar, Jumat 23 Februari 2018.

Presiden Jokowi juga mengakui setiap pergi ke daerah selalu mendapatkan keluhan terkait sengketa lahan.

Hal itu menurut dia, dapat dimengerti mengingat dari 126 juta sertifikat yang seharusnya diterbitkan untuk seluruh lahan di Indonesia baru sekitar 51 juta sertifikat yang diterima masyarakat.

Oleh karena itu, ia meminta jajarannya khususnya Menteri ATR/Kepala BPN agar melakukan percepatan pelayanan penerbitan sertifikat.

Tahun ini ditargetkan 7 juta sertifikat dapat diterbitkan dan berlanjut 9 juta sertifikat pada tahun depan.

Presiden bahkan mengancam menterinya untuk dicopot dari jabatan jika tak mampu mencapai target yang telah ditetapkan tersebut.

"Bayangkan, 126 juta dikurangi 51 juta, berarti berapa itu? Apa mau disuruh nunggu? Berarti 140 tahun nunggunya. Tiap hari yang masuk ke saya sengketa, sengketa, sengketa lahan," katanya.

Presiden menyambut baik pada kesempatan itu dapat bertemu dengan para pemangku Desa Pakraman sebagai penyangga budaya di tanah Bali.

"Bali tidak mungkin kalau tidak ada Desa Pakraman. Oleh sebab itu, kita harus menjaga, memperkuat Desa Pakraman sehingga berperan dalam kesejahteraan taninya," katanya.

Presiden juga bersyukur pada kesempatan itu sebanyak 845 sertifikat tanah adat dapat diterbitkan dan diserahkan kepada masyarakat.

"Tahun depan, kita menargetkan, Bali sebagai provinsi yang pertama yang 100 persen semua dapat. Sudah saatnya cepat melayani rakyat," katanya.

Sebab dengan kepemilikan sertifikat, kata dia, tidak ada lagi sengketa lahan yang harus terjadi.

"Kalau sudah memegang sertifikat, semuanya adem. Misalnya ada yang klaim ini tanah saya, jawab saja ini tanah saya, ini buktinya. Saya harapkan, dengan telah diterbitkannya tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki oleh desa adat, saya harap ditindaklanjuti terus Pak Menteri ATR sesuai janji kita. Tahun depan semuanya selesai. Janjian disaksikan masyarakat begini, enak saya," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden berpesan agar masyarakat menjaga keberagaman dan kebhinekaan Indonesia.

Sumber: antaranews.

  Berita Terkait
  • 11 bulan lalu

    Presiden tak Ingin Kasus Sengketa Lahan

    SERANG (EKSPOSnews): Presiden Joko Widodo menyatakan tidak ingin ada lagi kasus sengketa lahan terjadi di Indonesia setelah semakin luasnya program sertifikat tanah untuk rakyat atau reforma agraria."

  • 2 tahun lalu

    AIA dan Baznas Pugar Tempat Ibadah di Tiga Kota Besar

    JAKARTA (EKSPOSnews): PT AIA FINANCIAL (AIA) hari ini secara simbolis meluncurkan program dana bantuan untuk pemugaran musala di tiga kota besar kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam seremon

  komentar Pembaca

Copyright © 2009 - 2019 eksposnews.com. All Rights Reserved.

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Media Siber

Disclaimer

Iklan

RSS

Kontak

vipqiuqiu99 vipqiuqiu99