- Home
- Kegiatan Presiden
- Sertifikat yang Dibagikan Pemerintah Tekan Sengketa Lahan
Sertifikat yang Dibagikan Pemerintah Tekan Sengketa Lahan
Oleh: alex
Minggu, 08 Apr 2018 06:13

"Kenapa ada program persertifikatan seperti ini, karena setiap saya ke daerah ke kampung, desa selalu keluahannya adalah sengketa lahan/tanah selalu ada di setiap provinsi," kata Presiden Jokowi saat berpidato di depan 3.063 penerima sertifikat gratis di Sukabumi, Jabar, Sabtu 7 April 2018.
Sengketa yang terjadi tersebut tidak hanya warga dengan pemerintah maupun badan usaha milik negara (BUMN), tetapi ada juga sengketa antara warga dengan perusahaan swasta, bahkan warga dengan warga atau keluarga, anak dengan orang tua dan lain-lain.
Tetapi setelah memegang sertifikat tersebut, akan menjadi tanda hak milik lahan/rumah sehingga siapapun yang menggugat tidak akan menang sampai kapanpun karena ini merupakan bukti kepemilikan atas lahan ataupun rumah.
Maka dari itu, ia menitip kepada penerima dan pemilik sertifikat tersebut jangan ada yang dijual, simpan di tempat yang aman dan foto copy sehingga jika hilang nantinya masih ada foto copy untuk membuat salinannya.
Selain itu, sertifikat lahan tersebut jika ingin diagunkan ke bank, uangnya bukan untuk foya-foya dan membeli barang yang tidak penting. Tetapi alangkah baiknya digunakan untuk modal usaha.
"Sertifikat ini harus dijaga baik-baik jangan sampai rusak dan hilang serta manfaatkan untuk kepentingan yang lebih besar. Jangan takut setelah warga memegang sertifikat lahannya tidak bisa diganggu gugat," tambahnya.
Jokowi mengatakan sebelum ada progam yang diluncurkan dirinya ini, pembuatan sertifikat setiap tahunnya hanya sekitar 500 ribu itu pun se-Indonesia. Tetapi setelah ia membuat progam pembuatan sertifikat gratis di Jabar saja pada 2017 sudah diterbitkan 590 ribu sertifikat dan tahun ini ditargetkan menjadi 1.200 sertifikat.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Negara (BPN) menargetkan 2025 seluruh lahan milik warga sudah ada sertifikatnya agar tidak ada lagi sengketa lahan di kemudian hari.
Sumber: antaranews.
-
2 bulan lalu
Pemerintah Diminta Terbuka Soal Jatuhnya Lion Air
JAKARTA (EKSPOSnews): Ketua Lembaga Studi Hukum Indonesia (LSHI) Laksanto Utomo meminta pemerintah untuk lebih transparan dalam menindaklanjuti jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 di Tanjung Pakis
-
3 bulan lalu
Menanti Tindakan Tegas Pemerintah dalam Dunia Penerbangan Nasional
JAKARTA (EKSPOSnews): Tidak lama setelah pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 jatuh di Tanjung Karawang, Senin (29/10), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan akan memberi sanksi tegas dengan memp
-
3 bulan lalu
Orde Baru Tetap Ancaman Pemerintahan Reformis
GIANYAR (EKSPOSnews): Aktivis yang kini menjadi dosen Fakultas Filsafat Universitas Indonesia Saras Dewi menyatakan kebangkitan Orde Baru (Orba) masih terus membayangi dan mengancam pemerintahan refor
-
4 bulan lalu
Presiden Joko Widodo Bagikan Sertifikat Tanah di Bogor
BOGOR (EKSPOSnews): Presiden Joko Widodo membagikan 7.000 sertifikat lahan untuk masyarakat di Kabupaten dan Kota Bogor dan sekitarnya dalam program reforma agraria.Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir
-
4 bulan lalu
Belanja Pemerintah Wajib Daring
PALEMBANG (EKSPOSnews): Proses pengadaan barang dan jasa atau belanja pemerintah wajib dilakukan secara daring pada 2019 untuk kemudahan monitoring, efisiensi, transfaransi serta penerapan prinsip-pri