- Home
- Pendidikan
- Batu Pertama Institut Teknologi Batam Sudah Diletakkan
Batu Pertama Institut Teknologi Batam Sudah Diletakkan
Oleh: alex
Sabtu, 27 Jan 2018 06:42
BAGIKAN:

istimewa.
BATAM (EKSPOSnews): Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Mohammad Nasir meletakkan batu pertama pendirian Institut Teknologi Batam di Batam, Kepulauan Riau.
"Saya mendukung swasta mendirikan perguruan tinggi untuk mencerdaskan anak bangsa," kata Menteri usai meletakkan batu pertama, Jumat 26 Januari 2018.
Ia mengatakan perguruan tinggi yang didirikan Yayasan Vitka diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di kota yang berseberangan dengan Singapura dan Malaysia itu.
Pemilihan teknik sebagai bidang studi unggulan dianggap tepat, mengingat Batam adalah kota industri dengan teknologi tinggi.
"Iteba dapat mendongkrak lulusan dari Batam berbasis sains dan teknologi sehingga menjjadi tulang punggung gerakan ekonomi ke depan," kata Menteri.
Dalam kesempatan itu, ia mengusulkan agar "Batam Tourism Polytechnic" (BTP) yang juga dikelola Yayasan Vitka dapat disatukan dengan Iteba pada kemudian hari.
Menurut dia, hal itu lebih efektif ketimbang terdapat banyak perguruan tinggi dengan konsentrasi masing-masing.
"Ke depan harus digabungkan dua menjadi satu, jadi tidak banyak, karena di bawah satu yayasan," kata Menteri.
Pembina Yayasan Vitka, Asman Abnur menyatakan Iteba didirikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di kota itu.
Setelah pendidikan pariwisata melalui BTP Asman Abnur yang kini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu merancang Iteba bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung.
Ia berharap, BTP dan Iteba ke depannya bisa menjadi perguruan tinggi kelas dunia.
"Kami mencoba menggabungkan antara turis dengan teknik, karena pariwisata enggak ada matinya. Peran industri memperdalam ekonomi ke depan besar. Perlu SDM yang menguasai pasar," kata dia.
Ia berharap Iteba yang mulai menerima mahasiswa baru pada tahun akademi 2018/2019 itu diharapkan menjadi pusat rekayasa teknologi.
"Dibuat di Batam yang dekat dengan Singapura, sehingga teknologi dipasarkan di Singapura," kata dia.
"Saya mendukung swasta mendirikan perguruan tinggi untuk mencerdaskan anak bangsa," kata Menteri usai meletakkan batu pertama, Jumat 26 Januari 2018.
Ia mengatakan perguruan tinggi yang didirikan Yayasan Vitka diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di kota yang berseberangan dengan Singapura dan Malaysia itu.
Pemilihan teknik sebagai bidang studi unggulan dianggap tepat, mengingat Batam adalah kota industri dengan teknologi tinggi.
"Iteba dapat mendongkrak lulusan dari Batam berbasis sains dan teknologi sehingga menjjadi tulang punggung gerakan ekonomi ke depan," kata Menteri.
Dalam kesempatan itu, ia mengusulkan agar "Batam Tourism Polytechnic" (BTP) yang juga dikelola Yayasan Vitka dapat disatukan dengan Iteba pada kemudian hari.
Menurut dia, hal itu lebih efektif ketimbang terdapat banyak perguruan tinggi dengan konsentrasi masing-masing.
"Ke depan harus digabungkan dua menjadi satu, jadi tidak banyak, karena di bawah satu yayasan," kata Menteri.
Pembina Yayasan Vitka, Asman Abnur menyatakan Iteba didirikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di kota itu.
Setelah pendidikan pariwisata melalui BTP Asman Abnur yang kini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu merancang Iteba bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung.
Ia berharap, BTP dan Iteba ke depannya bisa menjadi perguruan tinggi kelas dunia.
"Kami mencoba menggabungkan antara turis dengan teknik, karena pariwisata enggak ada matinya. Peran industri memperdalam ekonomi ke depan besar. Perlu SDM yang menguasai pasar," kata dia.
Ia berharap Iteba yang mulai menerima mahasiswa baru pada tahun akademi 2018/2019 itu diharapkan menjadi pusat rekayasa teknologi.
"Dibuat di Batam yang dekat dengan Singapura, sehingga teknologi dipasarkan di Singapura," kata dia.
Sumber: antaranews.
Berita Terkait
komentar Pembaca