Teknik Baru Menjodohkan Murai Batu, Betina Penguasa Kandang, Jantan Sebagai Pendatang
Oleh: Janopa Sihotang
Selasa, 21 Feb 2017 19:04
BAGIKAN:

Jallus
MEDAN (KICAU):Proses lanjutan yang harus dilakukan para breeding murai batu, setelah mereka memiliki calon indukan jantan dan betina adalah menjodohkan kedua burung itu. Proses ini menjadi sangat penting dan harus dilakukan dengan cermat. Jika salah dalam melakukan perjodohan, akibatnya bisa patal. Banyak kejadian murai batu betina mati karena serangan murai batu jantan. Teknik sanding antara jantan dan betina selama 2 sampai 3 minggu dianggap paling tepat.
Murai batu Jantan dimasukkan ke kandang breeding, calon pasangannya juga dimasukkan tetapi masih berada dalam sangkar. Jika keduanya mulai saling cocok, si jantan akan nangkring di sangkar calon pasangannya di malam hari. Jika situasi seperti ini telah berjalan selama satu minggu, langkah berikutnya melepaskan betina dari sangkarnya dan bergabung dengan si jantan di kandang breeding. Ebod Breeding juga bisa diberikan pada calon indukan jantan dan betina.
Tidak bisa asal lepas. Harus tetap dalam pengawasan. Akan terjadi pertengkaran kecil. Si jantan biasanya akan melakukan serangan kecil. Jika calon pasangannya berani melawan, si jantan akan berhenti. Icik, seorang petenak murai batu di Tanjung Morawa, pernah mengatakan, serangan itu hanya bentuk ujian dari si jantan apakah calon betinanya bermental bagus. Biasanya, jika di betina melawan, jantan akan menghentikan serangannya karena iba. Mempercepat proses produksi, Ebod Breeding bisa diberikan pada calon indukan jantan dan betina.
Proses perjodohan dengan lebih dahulu memasukkan jantan ke kandang breeding paling trand untuk saat ini. Walau tidak ada jaminan 100 persen akan berhasil, cara ini masih dianggap paling tepat untuk menjodohkan murai batu calon indukan. Tetapi seiring berjalannya waktu, para breeder mulai mencari cara baru menjodohkan murai batu.
Pak Tekang seorang peternak murai batu di Jalan Jamin Ginting, Medan justru melakukan kebalikannya. Calon indukan betina lebih dulu dimasukkan ke kandang breeding. Selang beberapa hari, calon indukan jantan yang dikerangkeng dalam kandang bulat, dimasukkan ke kandang breeding. Karena duluan masuk ke kandang breeding, si betina merasa menjadi penguasa kandang. Ketika tiba saat melepas jantan, si betina akan melawan jika si jantan menyerang.
Kapan saat yang tepat untuk melepas si jantan ke kandang breeding? "Perhatikan sikap si betina. Jika si betina sudah mau menyahuti kicauan si jantan, dan membalas rayuannnya, artinya si betina sudah menerima lamaran si jantan," kata Pak Tekang. Teknik perjohohan seperti ini pada awal digabung juga terjadi perkelahian kecil. Si jantan sebagai pendatang akan tahu diri dan tidak ingin berkuasa sepenuhnya di dalam kandang.
Pak Tekang menerapkan cara ini berkat pengalamannya saat memikat burung. Hasil pengamatannya di alam liar, murai batu betina lebih berkuasa di dalam sarang. Betina yang lebih aktip mencari makan untuk anak-anaknya, dan betina juga yang lebih sering berada di dalam sarang. Sedang si jantan lebih banyak betugas sebagai penjaga keamanan untuk sangkar dan anak-anaknya.
Tips seperti ini telah diterapkan sejak tahun 2014. Pak Tekang berhasil dan kini kandang breedingnya telah mengeluarkan trotolan murai. Membuat betina sebagai penguasa kandang, dan menjadikan jantan sebagai pendatang, akan memberi kenyamanan pada si betina. Ketika betina sudah merasa aman, ia akan siap berproduksi.
Murai batu Jantan dimasukkan ke kandang breeding, calon pasangannya juga dimasukkan tetapi masih berada dalam sangkar. Jika keduanya mulai saling cocok, si jantan akan nangkring di sangkar calon pasangannya di malam hari. Jika situasi seperti ini telah berjalan selama satu minggu, langkah berikutnya melepaskan betina dari sangkarnya dan bergabung dengan si jantan di kandang breeding. Ebod Breeding juga bisa diberikan pada calon indukan jantan dan betina.
Tidak bisa asal lepas. Harus tetap dalam pengawasan. Akan terjadi pertengkaran kecil. Si jantan biasanya akan melakukan serangan kecil. Jika calon pasangannya berani melawan, si jantan akan berhenti. Icik, seorang petenak murai batu di Tanjung Morawa, pernah mengatakan, serangan itu hanya bentuk ujian dari si jantan apakah calon betinanya bermental bagus. Biasanya, jika di betina melawan, jantan akan menghentikan serangannya karena iba. Mempercepat proses produksi, Ebod Breeding bisa diberikan pada calon indukan jantan dan betina.
Proses perjodohan dengan lebih dahulu memasukkan jantan ke kandang breeding paling trand untuk saat ini. Walau tidak ada jaminan 100 persen akan berhasil, cara ini masih dianggap paling tepat untuk menjodohkan murai batu calon indukan. Tetapi seiring berjalannya waktu, para breeder mulai mencari cara baru menjodohkan murai batu.
Pak Tekang seorang peternak murai batu di Jalan Jamin Ginting, Medan justru melakukan kebalikannya. Calon indukan betina lebih dulu dimasukkan ke kandang breeding. Selang beberapa hari, calon indukan jantan yang dikerangkeng dalam kandang bulat, dimasukkan ke kandang breeding. Karena duluan masuk ke kandang breeding, si betina merasa menjadi penguasa kandang. Ketika tiba saat melepas jantan, si betina akan melawan jika si jantan menyerang.
Kapan saat yang tepat untuk melepas si jantan ke kandang breeding? "Perhatikan sikap si betina. Jika si betina sudah mau menyahuti kicauan si jantan, dan membalas rayuannnya, artinya si betina sudah menerima lamaran si jantan," kata Pak Tekang. Teknik perjohohan seperti ini pada awal digabung juga terjadi perkelahian kecil. Si jantan sebagai pendatang akan tahu diri dan tidak ingin berkuasa sepenuhnya di dalam kandang.
Pak Tekang menerapkan cara ini berkat pengalamannya saat memikat burung. Hasil pengamatannya di alam liar, murai batu betina lebih berkuasa di dalam sarang. Betina yang lebih aktip mencari makan untuk anak-anaknya, dan betina juga yang lebih sering berada di dalam sarang. Sedang si jantan lebih banyak betugas sebagai penjaga keamanan untuk sangkar dan anak-anaknya.
Tips seperti ini telah diterapkan sejak tahun 2014. Pak Tekang berhasil dan kini kandang breedingnya telah mengeluarkan trotolan murai. Membuat betina sebagai penguasa kandang, dan menjadikan jantan sebagai pendatang, akan memberi kenyamanan pada si betina. Ketika betina sudah merasa aman, ia akan siap berproduksi.
Berita Terkait
komentar Pembaca