Kamis, 09 Jan 2020
eksposnews.com
  • Home
  • Kicau
  • Murai Batu Dilla Moncer, Dibanderol Seharga Rp70 Juta

Murai Batu Dilla Moncer, Dibanderol Seharga Rp70 Juta

Sabtu, 19 Nov 2016 05:31
BAGIKAN:
Jallus
Murai Batu Dilla.

MEDAN (KICAU): Murai batu Dilla, milik Lianto tampil mengejutkan di festival dan kompetisi burung berkicau baru-baru ini di Rumah Kicau Veteran-Ronggolawe. Di kelas murai batu ekor putih A, Dilla tampil habis-habisan. Materi isian full bongkar. Combo satu:  isian kenari sambung cak lilin, combo dua:  isian lovebird sambung kapas tembak (cucak jenggot) lalu dipadu dengan beberapa suara burung kecil. Keputusan para juri-juri Ronggolawe yang menobatkan Dilla sebagai jawara di kelas A  tak pelak lagi. Dilla meraih juara I dengan koncer A mutlak.   
 
Prestasi di RKV sebenarnya bukan yang terbaik.  Saat Ronggolawe dan Lantamal I Belawan, menggelar festival burung berkicau Piala Danlantamal I Belawan,  Dilla masuk dalam urutan tiga besar.  Lawan tandingnya waktu itu,  burung-burung jawara dari berbagai kawasan di Sumatera. Jumlah pesaing mencapai 70 gantangan.  Namun setelah itu, Dilla memasuki masa mabung dan harus absen dari beberapa event besar di Sumut.
 
Jika dihitung, total sertifikat juaranya saat ini sudah ada 60 lembar. Dua puluh lembar diantaranya gelar juara 1.  Karena termasuk salah satu murai batu papan atas Sumut,  Lianto membandrol burung ini dengan harga Rp70 juta. Jika ada yang  ingin meminangnya, tinggal kontek Lianto di nomor HP .
 
Dilla sempat beberapa kali pindah tangan dalam perawatannya. Terakhir berada dalam rawatan tangan dingin Joco. Lianto selaku pemilik burung mengakui, Dilla lebih serasih di tangan Joco.  Buktinya,  Dilla telah  kembali ke peforma terbaiknya. Bertambahnya  usia dan rawatan yang pas dari tangan Joco membuat  Dilla makin tenang saat berhadapan dengan lawan-lawannya.  Burung tak lagi lasak,  tidak ada emosis yang berlebihan saat jumpa lawan.
 
Dibeli Dari Ajudan Wali Kota Medan
 
Lianto dalam memberi nama burung  tidak asal buat. Ada sejarah dan makna yang terkandung  dalam setiap pemberian nama burung. Misalnya, murai batu ekor putih yang diberi nama  Dilla.  Kala Abdillah masih menjabat sebagai Wali Kota Medan, seorang ajudannya ternyata hobby memelihara burung murai batu. Burung bagus, tetapi tak pernah digantang. Masalahnya, sang ajudan tidak punya waktu untuk menggantang.  
 
Lianto akhirnya membeli burung tersebebut dari Ajudan Abdillah.  Agar sejarah kepemilikan burung tidak hilang, Lianto pun memberi nama burung yang dulunya dibeli dengan harga Rp7 juta --tujuh tahun lalu--  dengan nama Dilla. “Sebenarnya sih ingin diberi nama Abdillah, tapi agak segan, ya jadinya Dilla aja,” kata Lianto.  
 
Lianto sempat aktif di lapangan kicau.  Tetapi belakangan ini, ia lebih sering melakukan uji coba dan mempelajari perilaku burung.  Seperti yang sedang dilakukan saat ini adalah,  mempelajari penyebab kacer balon dan  solusinya.  Lianto punya keyakinan kuat, bahwa penyebab utama kacer balon adalah karena over birahi.  Solusi yang akan dicoba dilakukan adalah mengawinkan kacer jantan dengan kacer betina. “Saya sedang lakukan uji coba, jika nanti berhasil  akan sangat membantu para kicau mania maniak kacer,” katanya. Untuk  percobaan ini, Lianto sedang mengumpulkan beberapa kacer betina dewasa.  
 
Kembali ke MB Dilla. Dilla bisa moncer bukan karena rawatan istimewa. Kuncinya  dua hari menjelang lomba, Dilla harus dikerodong full dan malam minggu harus diberi asupan kroto segar dan pada cepuk minumannya diberi tiga tetes Ebod Joss. Rawatan Harian: jangkrik 15 pagi dan 15 sore.  Diumbar dua kali dalam seminggu dengan panjang umbaran 4 meter.  (js)


  Berita Terkait
  komentar Pembaca

Copyright © 2009 - 2020 eksposnews.com. All Rights Reserved.

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Media Siber

Disclaimer

Iklan

RSS

Kontak

vipqiuqiu99 vipqiuqiu99