Mengembangkan Obat Tradisional
Oleh: marsot
Kamis, 08 Mar 2018 12:51

Pelaksana Tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, mengatakan pembangunan fasilitas itu sekaligus memberikan dukungan terkait riset dan pengembangan produk kepada mitra industri.
"Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui Paket Kebijakan Ekonomi ke-11 tentang pengembangan industri kefarmasian dan alat kesehatan," ujar dia, Kamis 8 Maret 2018.
Lebih jauh, Bambang menjelaskan bahwa fasilitas penelitian obat tradisional diperlukan untuk menjawab permasalahan kesehatan serta mendukung kemandirian bahan baku obat secara nasional. LIPI menaruh perhatian besar dalam penelitian dan pengembangan kesehatan obat dengan berbagai riset terkait penggunaan tanaman obat serta bahan aktifnya untuk bahan baku obat.
Ia mengatakan Indonesia memiliki 1.247 industri dan usaha obat tradisional yang 10 diantaranya termasuk perusahaan industri obat tradisional skala besar. Namun, industri obat tradisional (IOT), usaha kecil obat tradisional (UKOT) dan usaha mikro obat tradisional (UMOT) banyak yang tidak memiliki fasilitas CPOTB sehingga mengalami kesulitan dalam membuat produk berstandar CPOTB.
"Fasilitas yang akan dibangun ini diharapkan dapat menjadi percontohan laboratorium CPOTB dalam rangka memfasilitasi industri kecil dan menengah guna mempercepat pengembangan produk obat tradisional di tanah air," lanjutnya.
Hingga saat ini, hampir 95 persen bahan baku industri farmasi di Indonesia masih bergantung dari impor luar negeri. Padahal, Indonesia memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat.
Pengembangan obat alami patut mendapatkan perhatian, mengingat praktek pemanfaatan obat tradisional telah mengakar di masyarakat Indonesia. Selain itu, potensi pengembangannya sangat terbuka dengan terus meninngkatnya permintaan pasar domestik maupun internasional.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Agus Haryono mengatakan bahwa satuan kerjanya sangat fokus dalam pengembangan obat tradisonal. Dari kegiatan penelitan yang kami lakukan, telah banyak ditemukan senyawa-senyawa baru dari ekstrak tanaman asli Indonesia yang berpotensi sebagai anti kanker, anti diabet, anti malaria, serta antioksidan.
Agus mengatakan pembangunan fasilitas riset itu akan dapat lebih memfokuskan penelitian dan memberikan fasilitas yang lebih memadai untuk penelitian terkait obat radisional. "Harapan kami melalui fasilitas riset pengembangan obat tradisional dengan standard CPOTB, hasil-hasil penelitian kami bisa lebih berkualitas dan mudah diterima oleh industri," katanya.
Sumber: antaranews.
-
12 bulan lalu
LIPI Rumahkan Ribuan Karyawan
JAKARTA (EKSPOSnews): Sekitar 100 pegawai Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melaporkan kebijakan Kepala LIPI yang dinilai merugikan karena akan merumahkan sekitar 1.500 pegawai."Kami menolak k
-
2 tahun lalu
LIPI Latih Pelaku UMKM Samosir
SAMOSIR (EKSPOSnews): Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar pelatihan tentang teknik budidaya perikanan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara
-
2 tahun lalu
Idealnya Keramba Jala Apung di Danau Toba Hanya 543 Unit
JAKARTA (EKSPOSnews): Peneliti-peneliti Pusat Penelitian (Puslit) Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut idealnya hanya boleh ada 543 unit keramba jaring apung (KJA) di Danau Tob
-
2 tahun lalu
Rini Soemarno Dukung Ekspansi INKA ke Filipina
JAKARTA (EKSPOSnews): Menteri BUMN Rini Soemarno mendukung ekspansi PT Industri Kereta Api (INKA) yang akan mengekspor produk kereta ke Filipina.Siaran pers Kementerian BUMN, di Jakarta, menyebutkan p
-
2 tahun lalu
AirAsia Filipina Buka Rute ke Indonesia
MANILA (EKSPOSnews): AirAsia sekarang melayani penerbangan langsung yang menghubungkan Manila dengan ibu kota Indonesia, Jakarta, menegaskan komitmennya sebagai maskapai Asean.AirAsia, dinobatkan seba