- Home
- Hukum & Kriminal
- Kejaksaan Agung Jalan di Tempat
Kejaksaan Agung Jalan di Tempat
Oleh: marsot
Jumat, 22 Des 2017 04:40

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan, Trimedya Panjaitan, di Jakarta, menilai Jaksa Agung HM Prasetyo yang berasal dari Partai NasDem cenderung menjadikan hukum sebagai alat politik untuk menekan kader-kader partai lain yang menjadi kepala daerah.
"Menurut kami, kejaksaan hanya jalan di tempat. Bahkan, mohon maaf, kecenderungan saat ini, kesulitan terbesar kalau jaksa agung-nya dari partai politik. Politisasi yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung, terhadap kader-kader partai lain, yang bukan satu partai dengan partainya Pak Jaksa Agung, itu terjadi," kata Trimedya Panjaitan, dalam Seminar Nasional Refleksi Hukum Akhir Tahun, Kamis 21 Desember 2017.
Seminar tersebut dibuka oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan menghadirkan sejumlah pembicara seperti pakar hukum pidana Romli Atmasasmita dan Ganjar Laksmana Bonaprapta, pakar hukum tata Negara Irman Putra Sidin, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol M Fadil Imran, Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua KPU Arif Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, dan Staf Ahli Kapolri Irjen Pol Iza Fadri, serta Ketua Bapilu PDI Perjuangan Bambang Dwi Hartono.
Trimedya menceritakan ada beberapa kader PDI Perjuangan yang menjadi kepala daerah ditekan oleh kejaksaan. Mereka menjadi target kemudian dicari kesalahannya.
"Terus terang saja, dari PDI Perjuangan ada tiga yang telah menjadi korban. Jadi diintip, dari partai mana, kemudian diintip dulu dosanya. Dan soal ini, sebenarnya Golkar paling banyak," ungkapnya.
Atas politisasi yang dilakukan Kejaksaan tersebut, Trimedya mengaku sudah menyampaikannya langsung ke Jaksa Agung dalam rapat kerja di Komisi III DPR.
Pihaknya menekankan Jaksa AGung agar penegakan hukum di 2018 nanti benar-benar profesional.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, apa yang dikatakan Trimedya adalah bentuk evaluasi penegakan hukum selama 2017. Dan itu sebagai bentuk komitmen PDI Perjuangan dalam mendukung upaya penegakan hukum yang sebenar-benarnya.
"PDI Perjuangan menentang setiap upaya politisasi hukum, siapa pun yang melakukan," katanya.
Sementara itu, dalam sesi kedua diskusi dengan tema persiapan keamanan Pilkada Serentak 2018, Staf Ahli Kapolri yang juga Guru Besar PTIK, Irjen Pol Iza Fadri, memaparkan pihaknya telah mempersiapkan pengamanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 berbasis tempat pemungutan suara (TPS).
Pilkada Serentak 2018 sendiri akan dihelat di 171 daerah, meliputi 17 pilkada provinsi, 115 pilkada kabupaten, dan 39 pilkada kota.
"Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan Polri, untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dilakukan pemetaan potensi kerawanan pilkada per tahapan untuk kemudian menentukan jumlah personel yang ditempatkan di tiap-tiap tempat pemungutan suara (TPS)," katanya Pemetaan pertama, kata dia, saat pendaftaran calon. Kemudian saat penetapan paslon, tahap kampanye, tahap pungut suara, tahap hitung suara, hingga tahap penetapan paslon terpilih.
Dia menjelaskan, kerawanan-kerawanan yang telah dipetakan itu ditutupi dengan membuat indikator berbasis TPS. Dari total 396.538 TPS, kemudian dibuat kategorisasi menjadi tiga, yakni kategori TPS aman, TPS rawan I, dan TPS rawan II.
"Setelah kita petakan, TPS yang aman itu sebanyak 335.695 TPS, yang rawan I sebanyak 45.892 TPS, serta rawan II sebanyak 14.951 TPS," katanya.
Sumber: antaranews.
-
6 bulan lalu
Alex Noerdin Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung
JAKARTA (EKSPOSnews): Mantan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, akhirnya memenuhi panggilan penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) untuk diperiksa sebagai saksi dugaan korup
-
6 bulan lalu
Kejaksaan Agung tahan Pejabat KPP Semarang
JAKARTA (EKSPOSnews): Kejaksaan Agung menahan pejabat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Semarang, Jawa Tengah, berinisial PAW atas dugaan menerima gratifikasi penjualan faktur pajak mulai 2007 hingga 2013.
-
7 bulan lalu
OTT KPK Diapresisasi Kejaksaan
JAKARTA (EKSPOSnews): Jaksa Agung M Prasetyo mengapresiasi Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap hakim ad hoc Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Medan Merry Purba ter
-
7 bulan lalu
Kejaksaan Agung Tahan Frederik Siahaan
JAKARTA (EKSPOSnews): Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, menahan eks Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Frederik Siahaan, tersangka dugaan korupsi investasi perusahaan tersebut di B
-
8 bulan lalu
Kejaksaan Agung Tahan Bayu Kristanto
JAKARTA (EKSPOSnews): Penyidik pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menahan Bayu Kristanto, tersangka korupsi penyalahgunaan investasi pada PT Pertamina (Persero) di