MEDAN (EKSPOSnews): Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho mengungkapkan, langkah tembak mati terhadap Armi (24) warga Jalan KH Wahid Hasyim merupakan bentuk tindakan tegas terhadap pelaku begal.

"Tersangka terpaksa ditembak karena berusaha melawan petugas saat ditangkap usai merampok pengendara sepeda motor di Jalan Kangkung," kata Kombes Pol Sandi di Medan, Senin 2 Oktober 2017.

Ia menjelaskan, tersangka ditembak mati oleh Tim Satgas Polrestabes Medan yang sedang melakukan patroli di lokasi rawan aksi kejahatan jalanan.

Satgas yang dibentuk itu terdiri dari Satuan Reskrim, Satuan Narkoba, dan Satuan Intelkam yang bertugas khusus memantau aksi kejahatan jalanan.

Sebelumnya, pada Minggu (1/10) sekitar pukul 05.00 WIB, korban Rindi Apriandi (24) bersama Toni (16) warga Jalan Starban, Kecamatan Medan Polonia bersama Toni (16) mengendarai sepeda motor Yamaha Mio BK 6962 UW melintas di Jalan KH Wahid Hasyim Medan.

Lalu secara tiba-tiba datang pelaku Armi bersama rekannya yang melarikan mengahadang laju kendaraan korban.

Selanjutnya, tersangka yang diketahui sebagai residivis menodongkan pistol mainan ke arah kepala korban, kemudian temannya berupaya mengambil paksa sepeda motor dari tangan korban.

Di saat bersamaan melintas dua personel berpakaian preman dari Satuan Narkoba Polresta Medan yang menghampiri, serta melihat tersangka ada memegang benda mirip pistol langsung memberikan tembakan peringatan.

Namun, bukannya tersangka mundur mendengar tembakan peringatan tersebut, namun justru mengarahkan senjata ke arah polisi.

Kemudian, polisi terpaksa memberikan tindakan tegas terukur dan mengenai tubuh pelaku perampokan itu.

Sedangkan, rekan pelaku lainnya berhasil kabur. Setelah melihat pelaku terkapar bersimbah darah, danpetugas membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut untuk mendapatkan pertolongan.

"Namun, karena banyaknya mengeluarkan darah, pelaku meninggal dunia," kata Kapolrestabes didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Febriansyah dan Kapolsek Medan Baru Kompol Victor Ziliwu.