Minggu, 01 Okt 2017
eksposnews.com

Pembayaran Jasa Raharja di Sumut Besar Amat? Uangnya Kemana?

Selasa, 06 Sep 2016 05:31
BAGIKAN:
ist
Pembayaran Jasa Raharja (ilustrasi).

MEDAN (EKSPOSnews): Pembayaran santunan PT (Persero) Jasa Raharja cabang Sumatera Utara meningkat dalam dua tahun terakhir atau mencapai Rp70,174 miliar di posisi Januari-Agustus 2016 menyusul naiknya jumlah angka kecelakaan lalu lintas di daerah itu.

"Pada 2014, jumlah santunan yang dibayarkan Jasa Raharja masih Rp93,371 miliar dan 2015 naik menjadi Rp99,592 miliar dimana untuk periode Januari-Agustus 2015 sebesar Rp62, 986 miliar, " ujar Kepala Jasa Raharja cabang Sumut, Harwan Muldidarmawan di Medan, Senin 5 September 2016.

Sementara jumlah santunan yang dibayarkan periode Januari-Agustus 2016 naik lagi mencapai Rp70,174 miliar.

Dia mengatakan itu dalam sosialisasi mengenai rencana akan digelarnya acara dialog publik Budaya Proaktif Guna Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU), 7 September 2016.

Menurut dia, dari Rp70,174 miliar santunan yang sudah dibayarkan tahun ini, terbesar untuk korban meninggal dunia atau Rp37,927 miliar.

Sisanya, biaya perawatan Rp30,077 miliar, cacat tetap Rp3, 112 miliar dan penguburan Rp57 juta .

"Pembayaran santunan yang meningkat itu dampak terjadinya peningkatan kecelakaan lalu lintas serta berhasilnya upaya Jasa Raharja meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," kata Harwan Muldidarmawan yang didampingi Kabid Pembayaran Klaim, Sigit Harismun.

Dia menjelaskan, peningkatan kecelakaan lalu lintas terbanyak menimpa usia produktif 15 hingga 60an tahun dengan persentase 70an persen.

"Mengacu pada data itu pula, maka sosialisasi soal layanan Jasa Raharja diberikan kepada mahasiswa," katanya.

Dialog dan sosialisasi dilakukan agar para mahasiswa bisa lebih berhati-hati mengemudikan kenderaan di jalan, kemudian mengetahui layanan apa yang diperoleh mereka saat terjadi kecelakaan lalu lintas baik berdampak pada luka-luka, cacat hingga kematian.

"Dengan sosialisasi, diharapkan masyarakat tidak lagi 'alergi' dengan pihak Jasa Raharja, Kepolisian, Dinas Perhubungan dan rumah sakit seandainya harus berurusan saat terjadi kecelakaan," katanya.

Adapun peningkatan atau kelancaran pembayaran klaim Jasa Raharja, ujar Harwan, tidak terlepas dari bantuan mitra kerja Jasa Raharja seperti Dishub, kepolisian dan pihak rumah sakit.

"Kerja sama yang sudah dilakukan dengan rumah sakit, kepolisian dan termasuk pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam soal pendataan atau laporan kecelakaan dan pelayanan kepada para korban, sangat membantu Jasa Raharja menjalankan tugasnya," katanya.

Hingga dewasa ini, Jasa Raharja sudah bekerja sama dengan 62 rumah sakit dan akan terus ditingkatkan termasuk ke Puskesmas mengingat kecelakaan juga sering terjadi di pinggiran kota.

"Kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sendiri dinilai sangat membantu Jasa Raharja dalam memberikan santunan tepat sasaran kepada ahli waris korban meninggal dunia," kata Harwan Muldidarmawan.(ant)


  Berita Terkait
  • 3 minggu lalu

    Jangan Bubarkan KPK, Korupsi Masih Menggila

    ASTANA (EKSPOSnews): Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah tetap ingin mempertahankan keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan tugas-tugas memberantas korupsi."Pemerint

  • satu bulan lalu

    Guru Besar USU Pujiati Terancam Pidana

    MEDAN (EKSPOSnews): Mantan ketua Departemen Sastra Arab Pujiati terancam pidana karena diduga melakukan pemalsuan dokumen Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sebagai salah satu syarat seseorang dikukuhkan men

  • 2 bulan lalu

    Pengukuhan Pujiati Jadi Guru Besar USU Jadi Bahan Gujingan

    MEDAN (EKSPOSnews): Penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sebagai salah satu syarat seseorang dikukuhkan menjadi Guru Besar di sebuah Universitas, diduga dipalsukan Pujiati.Bukan hanya itu, mantan Ket

  • 2 bulan lalu

    Jangan Besar-Besarkan Pidato Viktor Laiskodat

    JAKARTA (EKSPOSnews): Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Indonesia I (Jawa-Sumatra) Nusron Wahid menilai tidak perlu membesar-besarkan pidato Viktor B Laiskodat yang menyebut ada empat

  • 2 bulan lalu

    Ambisi Jadi Guru Besar USU, Pujiati Diduga Palsukan SKP

    MEDAN (EKSPOSnews): Kala USU sedang berjuang mencari jati diri untuk menjadi center of action sesuai dengan visinya menjadi Perguruan Tinggi (PT) yang memiliki keunggulan ilmu pengetahuan yang mampu b

  komentar Pembaca

Copyright © 2009 - 2017 eksposnews.com. All Rights Reserved.

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Media Siber

Disclaimer

Iklan

RSS

Kontak

vipqiuqiu99 vipqiuqiu99