- Home
- BUMN Perkebunan
- Anak Perusahaan PTPN III dan IV Mulai Pasarkan Minyak Goreng Kemasaran
Anak Perusahaan PTPN III dan IV Mulai Pasarkan Minyak Goreng Kemasaran
Oleh: master sihotang
Senin, 01 Apr 2019 05:58
BAGIKAN:

master sihotang
PABATU (EKSPOSnews): PT Industri Nabati Letasi (INL) anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (persero) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Medan mulai memasarkan minyak goreng kemasan merek Salvaco.
Dirut PTPN IV Medan Siwi Peni membenarkan anak perusahaan yang sahamnya dimiliki PTPN III 51 persen dan PTPN IV sebesar 49 persen sudah mulai produksi oleein dan minyak goreng. "Produksinya sebagian besar di ekspor dalam bentuk bulk ke India dan Singapura. Sedangkan produksi minyak goreng baru dipasarkan di lingkungan BUMN perkebunan," ujarnya di Pabatu, Minggu 31 Maret 2019.
Menurut dia, minyak goreng produksi anak perusahaan BUMN perkebunan itu memiliki kualitas yang sangat baik karena sewaktu menggoreng hasilnya, minyak gorengnya tidak lengket dan tidak kelihatan sebagaimana minyak goreng produk lain. Selain itu, kata dia, minyak goreng ini sudah ditambah fortifikasi dan omega 9 untuk meperkaya vitamin. "Kami optimis minyak goreng ini akan mampu bersaing dengan minyak goreng yang sudah beredar di pasar dalam negeri," tuturnya.
Selain Sal merek Salvaco, pabrik minyak goreng yang berbasis di Kawasan Industri Sei Mangkei itu juga akan memakai merek Wallini.
Pabrik minyak olein di KEK Sei Mangkei itu, tambahnya, sedang proses comissioning. Sebagian olein sudah diekspor ke Singapura dan India.
Menyinggung potensi pasar jika Uni Eropa berhenti membeli crude palm oil (CPO) dan produk turunnya dari Indonesia, Siwi menilai masih ada pasar lain yang selama ini belum digarap secara optimal. "Pasar minyak goreng dan olein di Mesir sangat bagus. Mesir bisa dijadikan pintu ekspor ke Afrika yang pasarnya juga tidak kalah menarik dibandingkan dengan Uni Eropa," tuturnya.
Dia optimis produksi CPO dan turunnya yang dihasilkan Indonesia khususnya BUMN Perkebunan bakal tetap memiliki pasar di luar negeri.
PT INL dibangun dengan kapasitas produksi sebesar 600.000 ton per tahun. Sedangkan bahan baku, bakal dipasok bersama oleh PTPN III dan IV, sehingga produsinya bisa lebih kompetitif. Misalnya, minyak gorreng Salvaco dijual Rp9.000 per kilogram, sedangkan produksi perusahaan swasta yang sudah duluan masuk pasar dijual Rp11.000 per kilogram. Kemasaran dua kilogram harga Salvaco Rp17.000, sedangkan produksi minyak goreng lain dijual diatas Rp20.000 per dua kilogram dalam kemasan plastik.
Dirut PTPN IV Medan Siwi Peni membenarkan anak perusahaan yang sahamnya dimiliki PTPN III 51 persen dan PTPN IV sebesar 49 persen sudah mulai produksi oleein dan minyak goreng. "Produksinya sebagian besar di ekspor dalam bentuk bulk ke India dan Singapura. Sedangkan produksi minyak goreng baru dipasarkan di lingkungan BUMN perkebunan," ujarnya di Pabatu, Minggu 31 Maret 2019.
Menurut dia, minyak goreng produksi anak perusahaan BUMN perkebunan itu memiliki kualitas yang sangat baik karena sewaktu menggoreng hasilnya, minyak gorengnya tidak lengket dan tidak kelihatan sebagaimana minyak goreng produk lain. Selain itu, kata dia, minyak goreng ini sudah ditambah fortifikasi dan omega 9 untuk meperkaya vitamin. "Kami optimis minyak goreng ini akan mampu bersaing dengan minyak goreng yang sudah beredar di pasar dalam negeri," tuturnya.
Selain Sal merek Salvaco, pabrik minyak goreng yang berbasis di Kawasan Industri Sei Mangkei itu juga akan memakai merek Wallini.
Pabrik minyak olein di KEK Sei Mangkei itu, tambahnya, sedang proses comissioning. Sebagian olein sudah diekspor ke Singapura dan India.
Menyinggung potensi pasar jika Uni Eropa berhenti membeli crude palm oil (CPO) dan produk turunnya dari Indonesia, Siwi menilai masih ada pasar lain yang selama ini belum digarap secara optimal. "Pasar minyak goreng dan olein di Mesir sangat bagus. Mesir bisa dijadikan pintu ekspor ke Afrika yang pasarnya juga tidak kalah menarik dibandingkan dengan Uni Eropa," tuturnya.
Dia optimis produksi CPO dan turunnya yang dihasilkan Indonesia khususnya BUMN Perkebunan bakal tetap memiliki pasar di luar negeri.
PT INL dibangun dengan kapasitas produksi sebesar 600.000 ton per tahun. Sedangkan bahan baku, bakal dipasok bersama oleh PTPN III dan IV, sehingga produsinya bisa lebih kompetitif. Misalnya, minyak gorreng Salvaco dijual Rp9.000 per kilogram, sedangkan produksi perusahaan swasta yang sudah duluan masuk pasar dijual Rp11.000 per kilogram. Kemasaran dua kilogram harga Salvaco Rp17.000, sedangkan produksi minyak goreng lain dijual diatas Rp20.000 per dua kilogram dalam kemasan plastik.
Berita Terkait
-
2 tahun lalu
Inilah Nama Direksi Baru Anak Perusahaan PTPN
JAKARTA (EKSPOSnews): PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN Holding kembali melakukan perombakan jajaran direksi sejumlah anak perusahaan yaitu PTPN PTPN VI, VII, VII, IX, X, XIII, dan XIV.D
komentar Pembaca