AS Ingin Mengendalikan Perilaku Rezim Iran
Oleh: Jallus
Sabtu, 28 Jul 2018 14:34

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi mengerikan jika terus melemparkan ancaman terhadap negaranya.
Saat ditanya di Pentagon apakah pihaknya tengah mengupayakan jatuhnya rezim Iran, Mattis mengatakan bahwa "tidak ada kebijakan seperti itu".
"Kami meminta mereka untuk menghentikan gertakan untuk menggunakan kekuatan militer, agen rahasia, ataupun kelompok-kelompok proksi," kata Mattis, Jumat 27 Juli 2018.
Pernyataan Mattis merupakan penjelasan paling terperinci terkait kebijakan pemerintah Amerika Serikat terhadap Iran, menyusul rapat kabinet di Gedung Putih pada Kamis yang salah satunya membahas Teheran.
Sejak mengundurkan diri dari perjanjian nuklir internasional 2015, Amerika Serikat terus-menerus menekan para elit ulama di Tehran dengan ancaman sanksi.
Pada saat bersamaan, media di Australia memberitakan bahwa sejumlah pejabat di Canberra telah mengetahui rencana Amerika Serikat untuk menyiapkan operasi pengeboman fasilitas nuklir Iran paling cepat bulan Agustus.
Mattis pada Jumat menyebut berita tersebut sebagai sebuah "fiksi." "Saya dengan tegas mengatakan bahwa (rencana pengeboman) tersebut bukan merupakan kebijakan yang kami pertimbangkan saat ini," kata Mattis kepada para wartawan.
Washington selama ini menuntut Tehran untuk menghentikan program nuklir mereka dan juga dukungan terhadap kelompok-kelompok bersenjata di Timur Tengah, terutama di Suriah dan Yaman.
Untuk memaksa Tehran memenuhi tuntutan itu, Amerika Serikat meminta negara-negara di seluruh dunia agar menghentikan impor minyak dari Iran mulai November mendatang. Sebagai balasan, Tehran mengaku akan mengacaukan jalur pengapalan minyak internasional dari kawasan Timur Tengah.
Situasi tersebut kemudian memicu perang kata-kata yang dimulai pada Minggu dengan pernyataan dari Presiden Iran Hassan Rouhani. Dia mengatakan bahwa sikap permusuhan dari Washington akan memicu "perang besar." Pernyataan Rouhani langsung ditanggapi oleh Trump melalui akun Twitternya.
"Jangan pernah lagi mengancam Amerika Serikat, atau Anda akan menghadapi konsekuensi seperti yang dialami negara-negara ain sebelumnya," tulis Trump dalam huruf kapital kepada Rouhani.
"Kami bukan lagi negara yang tunduk pada kata-kata kotor Anda. Berhati-hatilah," kata dia.
Sejumlah analis mengatakan bahwa retorika keras dari Amerika Serikat justru kontra produktif karena akan memicu reaksi yang lebih keras dari Iran.
Beberapa komandan Garda Revolusi Iran sudah mengancam akan menghancurkan pangkalan militer Amerika Serikat di berbagai wilayah Timur Tengah dan juga akan menyerang Israel.
Sumber: antara/reuters.
-
10 jam lalu
Polda Sumut Tak Tebang Pilih dalam Kasus Alih Fungsi Lahan
MEDAN (EKSPOSnews): Kepolisian Daerah Sumatera Utara tidak tebang pilih dalam pengusutan kasus alih fungsi hutan yang dilakukan beberapa pengusaha dan dijadikan sebagai areal perkebunan.Hal itu ditega
-
10 jam lalu
Buni Yani Dikurung di Lapas Gunung Sindur
BOGOR (EKSPOSnews): Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menampung terpidana Undang-Undang tentang Informasi dan Transakai Elektronik (UU ITE) Buni Yani di Blok A."Sudah
-
kemarin
Net1 Indonesia Hadir di Desa-Desa Sasaran USO
JAKARTA (EKSPOSnews): Semangat pemerataan akses komunikasi internet berbasis 4G LTE berkualitas dari Sabang sampai Merauke kian digencarkan, pasalnya internet sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa d
-
kemarin
Program Magang Mahasiswa di BUMN
JAKARTA (EKSPOSnews): Sebanyak 8.000 mahasiswa yang berasal dari 101 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mengikuti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) selama enam
-
kemarin
Pelindo 1 Gunakan Teknologi Digital dalam Proses Bisnis
PEKANBARU (EKSPOSnews): PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 menggelar Rapat Dinas tahun 2019 pada 31 Januari hingga 2 Februari 2019 di Hotel Labersa Pekanbaru. Rapat Dinas Pelindo 1 tahu