Kamis, 31 Jan 2019
eksposnews.com
  • Home
  • Pendapat
  • Saat Keluarga Mununggu di Pinggir Danau Toba

Saat Keluarga Mununggu di Pinggir Danau Toba

Oleh: marsot
Jumat, 22 Jun 2018 15:43
BAGIKAN:
istimewa.
Tepi Danau Toba.
Seratusan keluarga korban yang terlihat penuh duka dan kesedihan dengan berlinang air mata harap-harap cemas masih kelihatan menunggu di pinggiran Danau Toba yang berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Karena pencarian dan kerja keras yang dilakukan tim gabungan hingga hari ke-4 atau Kamis (21/6) belum ada tanda-tanda ditemukannya lagi penambahan penumpang yang menjadi korban kapal kayu KM Sianar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Hal ini, jelas membuat duka nestapa yang terus berkepanjangan bagi pihak keluarga korban yang ditimpa musibah akibat "karamnya" kapal transportasi tersebut. Kapal terbuat dari kayu itu biasa digunakan mengangkut warga dan wisatawan berkunjung ke Danau Toba yang merupakan danau terbesar di dunia.

Padahal hingga saat ini, Tim Basarnas, Polri, TNI AL, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah berupa terus mencari korban-korban yang masih banyak lagi belum ditemukan, dan diduga masih berada di kawasan Danau Toba tersebut.

Bahkan, peralatan yang cukup canggih dan dapat memantau korban maupun bangkai kapal KM Sinar Bangun di daerah Danau Toba itu, secepatnya didatangkan.

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan, tim gabungan telah menemukan dua orang lagi penumpang KM Sinar Bangun, meninggal dunia akibat tenggelam di perairan Danau Toba, Tigaras, Kabupaten Simalungun, dan telah dievakuasi ke RSU Rohandahaim, Pematang Raya untuk diidentifikasi.

Kedua jenazah itu, diangkut dari perairan Danau Toba ke Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Kedua jenazah wanita itu, ditemukan tim gabungan Basarnas dan Polri yang melakukan pencarian sejak Rabu (20/6) pagi.

"Jenazah pertama ditemukan tim Basarnas di pinggiran pantai tempat budi daya ikan jaring apung milik PT Jafta di perairan Danau Toba, sekira pukul 07.00 WIB," ujarnya.

Selanjutnya, jenazah kedua ditemukan di pinggiran Danau Toba, di Daerah Sumbal pukul 10.30 WIB dengan ciri-ciri rambut pirang, baju hitam, jaket Lee, celana jeans biru.

"Belum diketahui identitas kedua jenazah penumpang kapal kayu KM Sinar Bangun itu," kata mantan Kapolres Nias Selatan ini.

Sebelumnya, Polda Sumut melaporkan seorang penumpang KM Sinar Bangun ditemukan tewas di perairan Danau Toba, Desa Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (18/6).

Penumpang tersebut atas nama Tri Suci Wulandari (24), warga Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.

Korban yang ditemukan tidak bernyawa itu telah dievakuasi petugas ke puskesmas di Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Hingga kini, tercatat 19 orang ditemukan selamat dan tiga orang meninggal dunia, yakni Tri Suci Wulandari, Aceh Tamiang, Fahrianti (47) warga Jalan Bendahara Kelurahan Pujidadi Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, dan seorang lagi wanita yang belum diketahui identitasnya.

Petugas masih melakukan pendataan terhadap penumpang yang selamat agar dapat diketahui pihak keluarga mereka.

Mengenai jumlah penumpang KM Sinar Bangun masih simpang siur, sedangkan petugas masih melakukan pendataan secara objektif.

Kapal kayu KM Sinar Bangun mengangkut ratusan penumpang, diperkirakan tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB.

KM Sinar Bangun mengalami musibah akibat pengaruh cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak cukup besar.

Penumpang Selamat Trauma Penumpang yang selamat pada peristiwa tenggelamnya kapal penumpang kayu KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, masih mengalami trauma.

Ditemui di sela-sela perawatan di Simalungun, Rabu, Jamuda (17), warga Nagori (Desa) Sibunga-bunga, Kecamatan Jorlang Hataran, dan Heri Nainggolan (23), warga Panei Tonga, Kecamatan Pane, di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terlihat tegang saat diminta menceritakan situasi kejadian tersebut.

Jamuda spontan menggeleng-gelengkan kepala dengan mimik ketakutan dan memeluk kerabatnya, mendapat tepukan serta elusan di punggung membuatnya tenang kembali.

"Kami berenam pergi berlibur ke Samosir, dan saya sendiri yang selamat," katanya.

Jamuda dan lima rekannya berada di posisi teratas kapal yang terdiri dari tiga tingkat, beserta ratusan penumpang lainnya mengarungi perairan Danau Toba dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, dengan kondisi cuaca hujan dan angin kencang.

Sewaktu kapal mulai oleng dan sebelum terbalik, Jamuda melompat dari kapal dan berenang menjauhi titik tenggelamnya kapal tersebut.

"Kira-kira 10 menit, aku lihat kapal feri, aku berenang mengejar dan ditolong naik," katanya.

Heri Nainggolan yang mengalami luka dan sempat dirawat di Puskesmas Sipintu Angin berjarak kira-kira lima kilometer dari posko utama tim Gabungan SAR di Pelabuhan Tigaras juga melakukan upaya serupa dengan Jamuda.

Dia menyakini keselamatan dirinya atas kuasa Tuhan, namun iparnya Roi Spenser Sirait seperjalanannya belum ditemukan.

Dia menyampaikan kekesalan kepada kru kapal yang tidak membatasi jumlah penumpang yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Simanindo ke Tigaras.

Ditaksir penumpang kapal mencapai 200-an orang dan sepeda motor milik para penumpang kira-kira 70-an unit.

Kapal juga tidak memiliki jaket pelampung yang memadai, namun tidak dibagikan kepada penumpang meski diketahui cuaca tidak bersahabat.

Para penumpang selamat berharap ke depan menjadi perhatian Pemerintah, operator dan pemilik kapal serta pengelola pelabuhan supaya musibah tidak terulang.

Jenazah Dimakamkan Jenazah korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun yang terjadi di Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, satu dari tujuh keluarga warga Kota Binjai, tiba dirumah duka disambut isak tangis keluarga selanjutnya dimakamkan, Kamis (21/6).

Begitu tiba di rumah duka jenazah Fahriyanti (47) warga Jalan Bendahara Kelurahan Pujidadi Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, yang dibawa ambulance disambut isak tangis keluarga dan warga.

Bahkan ada beberapa warga yang jatuh pingsan karena tidak menyangka ibu dari empat orang anak ini kembali dari berwisata lebaran dalam keadaan tidak bernyawa.

Usai itu jenazah Fahriyanti dibawa ke masjid dan langsung di salatkan warga selanjutnya dimakamkan dipekuburan muslim yang ada di daerah itu.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Binjai, Rudi Baros yang ditemui di lokasi menjelaskan Pemkot telah mensiagakan tiga tim di Danau Toba dengan target menunggu kabar dari satu keluarga warga Binjai yang berwisata dan hilang kontak pasca karamnya kapal Sinar Bangun, Senin (18/6).

Setelah ditemukan nantinya jenazah akan langsung diantarkan oleh ambulance Pemerintah Kota Binjai ke rumah duka hingga dilakukan proses pemakaman, katanya.

"Selain mensiagakan ambulance tim Pemkot Binjai juga membawa perahu karet dan petugas Badann Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) guna ikut melakukan pencarian para korban di perairan Danau Toba tersebut," tambahnya.

Petugas di sana juga masih terus menunggu kabar dari enam orang lainnya anggota keluarga yang belum ditemukan diantaranya Burhanuddin (suami), Dedi Handrian, Neneng Nur Ainun, Maya Oktavianty, Dika Ferdian kesemuanya anak almarhum Fahriyanti dan menantunya Yani.

Sumber: antaranews.

  Berita Terkait
  • 2 minggu lalu

    Mengembangkan Agropolitan Kawasan Danau Toba

    MEDAN (EKSPOSnews): Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba meminta pemerintah pusat membantu rencana pengembangan agropolitan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN Danau Toba."Agrop

  • 3 bulan lalu

    Lion Air Berangkatkan Keluarga Korban ke Jakarta

    JAKARTA (EKSPOSnews): Lion Air Group telah memberangkatkan sedikitnya 166 orang dari keluarga korban ke Jakarta pada Senin (29/10) untuk mengidentifikasi korban."Lion Air sudah menerbangkan keluarga p

  • 3 bulan lalu

    Pembunuh Satu Keluarga di Aceh Divonis Mati

    BANDA ACEH (EKSPOSnews): Majelis hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh memvonis terdakwa Ridwan (22), warga Aceh Jaya, dengan hukuman mati karena terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidan

  • 4 bulan lalu

    Banyak Masalah Mengembankan Wisata Danau Toba

    JAKARTA (EKSPOSnews): Pengembangan pariwisata Danau Toba, Sumatera Utara, dinilai tidak mudah karena begitu banyak hambatan menantang termasuk dari sisi keterlibatan masyarakat.Direktur Pemasaran Pari

  • 4 bulan lalu

    Keluarga Gus Dur Dukung Jokowi-Ma'ruf

    JAKARTA (EKSPOSnews): Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, menilai, keputusan Yenny Wahid beserta Gusdurian yang menyatakan mendukung pasangan

  komentar Pembaca

Copyright © 2009 - 2019 eksposnews.com. All Rights Reserved.

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Media Siber

Disclaimer

Iklan

RSS

Kontak

vipqiuqiu99 vipqiuqiu99