Jangan Tangkap Elang Bondol
Oleh: marsot
Kamis, 21 Jun 2018 09:07

"Perburuan liar elang laut yang dilindungi oleh pemerintah itu, harus segera dihentikan untuk melindungi satwa tersebut," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumut, Dana Prima Tarigan di Medan, Kamis 21 Juni 2018.
Elang laut yang terdapat di Langkat, menurut dia, biarkan saja hidup secara bebas dan tidak usah diburu oleh warga untuk tujuan dipelihara maupun dijual mendapatkan keuntungan cukup besar.
"Karena elang laut yang hidup di hutan mangrove di Langkat, terancam mengalami kepunahan," ujar Dana.
Ia menyebutkan dulunya elang laut masih banyak kelihatan di pesisir Pantai Timur Sumatera itu, namun saat ini tidak ada lagi dan sudah menghilang.
Hal ini, menjadi perhatian pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat untuk dapat menyelamatkan elang laut tersebut.
"BKSDA harus bertanggung jawab atas kelestarian elang laut yang terancam akan mengalami kepunahan itu," ucapnya.
Dana menambahkan, masyarakat dengan penuh kesadaran yang cukup tinggi, agar tidak lagi memburu elang laut.
Biarkan, satwa tersebut hidup dialam bebas, yakni di lokasi hutan mangrove (hutan bakau) tempat berkembangbiaknya elang laut.
Selain itu, warga masyarakat yang masih memelihara elang laut itu, dan secepatnya menyerahkan ke petugas BKSDA untuk dilepasliarkan ke habitatnya.
"Pemeliharaan dan penangkapan terhadap satwa elang yang dilindungi itu, merupakan perbuatan melanggar hukum, dan bisa dipidana," kata pemerhati lingkungan itu.
Sebelumnya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, melepasliarkan tujuh ekor elang laut atau elang bondol ke alam bebas tepatnya di kawasan Suaka Margasatwa Karang Kading Secanggang, Langkat.
"Pelepasan itu dimaksudkan untuk pengembangbiakkan karena sudah hampir punah," kata Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi.
Elang laut itu, dilepas di kawasan hutan matgasatwa Karang Gading Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, yang selama ini juga sudah dikenal sebagai hutan mangrove yang sangat luas di Kabupaten Langkat.
Hotmauli menyebutkan sebelumnya tujuh ekor elang laut ini dirawat di pusat perawatan satwa di Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.
"Empat ekor elang laut ini diperoleh dari penyerahan warga secara sukarela, sedangkan tiga ekor lainnya merupakan hasil penyitaan operasi. Dimana dari tujuh ekor elang bondol tersebut enam merupakan elang jantan dan satu merupakan elang betina," jelasnya.
Sumber: antaranews.
-
6 hari lalu
Polisi Langkat Amankan 220 Kilogram Ganja
STABAT (EKSPOSnews): Aparat Satuan Narkoba Kepolisian Resor Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menangkap dan meringkus dua tersangka pembawa 220 kilogram ganja, ketika melintas di Jalan Sumatera-Aceh
-
2 bulan lalu
Lindungi Elang Bondol
MEDAN (KICAU): Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Utara (Walhi Sumut) meminta warga agar tetap melindungi elang laut (elang bondol) dan jangan lagi dilakukan perburauan liar terhadap satwa lan
-
4 bulan lalu
Walhi Gugat Pemberian Izin Tambang Emas
JAKARTA (EKSPOSnews): LSM Walhi mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, atas penerbitan Surat Keputusan (SK) Badan Koordinasi Penanaman Modal yang memberikan izin usaha pertamban
-
4 bulan lalu
Walhi Tolak PLTA Batang Toru
JAKARTA (EKSPOSnews): Walhi Sumatera Utara (Sumut) mengeluarkan empat alasan menolak mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru di Tapanuli Selatan, yang dinilai mengancam habi
-
5 bulan lalu
Jalan Tembus Langkat-Karo Akan Dibangun
STABAT (EKSPOSnews): Jalan tembus dari Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat menuju Kabupaten Karo, Sumatera Utara, segera dibangun setelah berbagai instansi terkait melakukan pertemuan.