Peserta BPJS Kesehatan Kurang Mendapatkan Pelayanan di Rumah Sakit
Oleh: marsot
Rabu, 08 Agu 2018 03:37

"Banyak tenaga kesehatan di rumah sakit tidak mengerti mekanisme berobat menggunakan BPJS Kesehatan sehingga pasien kurang terlayani. Keluhan seperti ini banyak kami terima," katanya saat Sosialisasi Germas di Padang Aro, Selasa 7 Augustus 2018.
Sebagai contoh, sebutnya masyarakat saat dirujuk dari Puskesmas ke rumah sakit padahal belum sembuh tapi sudah disuruh pulang dengan alasan paketnya habis.
Padahal, tambahnya kalau sudah pasien BPJS kemana pun berobat mereka sudah bayar. Kalau rumah sakit daerah tidak sanggup menanganinya bisa dirujuk ke yang lebih tinggi asalkan jangan disuruh pulang tapi belum sembuh.
"Kontrak pasien BPJS itu sampai mereka sembuh dan kalau rumah sakit daerah tidak sanggup mereka bisa merujuknya," terangnya.
Selain itu, lanjutnya ketersediaan obat bagi pasien BPJS juga harus dipenuhi sebab itu juga menjadi haknya.
"Kalau ada pasien BPJS yang diresepkan dokter lima obat sementara dirumah sakit hanya ada tiga dan pihak rumah sakit wajib membelikan keluar sisanya," katanya.
Dia menyebutkan BPJS Kesehatan itu sudah ditanggung oleh negara walaupun ada defisit akan ditanggung oleh APBN.
Untuk 2017, BPJS Kesehatan mengalami defisit Rp7 triliun dan pada 2018 diperkirakan Rp8 hingga 10 triliun dan itu semua ditanggung pemerintah.
Dalam Undang-undang, tambahnya mulai 1 Januari 2019 seluruh warga negara Indonesia wajib jadi peserta BPJS Kesehatan.
Agar ini terealisasi, lanjutnya pemerintah daerah harus mengawal agar semua masyarakatnya terdaftar BPJS.
Kalau ada masyarakat miskin yang tidak mampu bayar, katanya, akan ditanggung oleh pemerintah sehingga Pemkab harus turun langsung ke masyarakat agar semua ini terdaftar.
"Seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama atas kesehatan oleh sebab itu ada sistem kesehatan nasional yang namanya BPJS kesehatan," terangnya.
Bagi yang mampu bayar sendiri tetapi bagi yang tidak mampu ada anggarannya dan itu tidak terbatas.
"Sekarang sudah 98 juta orang masyarakat Indonesia yang dibayarkan iurannya oleh pemerintah dan itu 40 persen dari jumlah penduduk," katanya.
Sumber: antaranews.
-
kemarin
Tunggakan BPJS Kesehatan Ganggu Industri Farmasi
JAKARTA (EKSPOSnews): Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Indonesia menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk melaporkan perihal tunggakan utang BPJS Kesehatan kepada fasilitas kesehatan, yang berdampak p
-
2 minggu lalu
BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru Berikan Rapor Merah
PEKANBARU (EKSPOSnews): BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, mencatat sebanyak 92 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) mendapat "rapor merah" dan kini mengalami penyesuaian kapitasi periode Januari-
-
3 minggu lalu
Anak Baru Lahir Harus Didaftar ke BPJS Kesehatan
AMBON (EKSPOSnews): Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)-Kesehatan Cabang Ambon mengawali tahun 2019 dengan menggelar sosialisasi kepada Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Maluku yang difokusk
-
satu bulan lalu
Bayi Dalam Kandungan Tak Perlu Didaftar Jadi Peserta BPJS Kesehatan
PADANG (EKSPOSnews): Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan menyampaikan bahwa bayi yang masih di dalam kandungan ibunya tidak perlu lagi didaftarkan, dan ketika lahir baru didaftarkan sebagai p
-
3 bulan lalu
BPJS Kesehatan Tanggung Kembali Biaya Kesehatan Ini Setelah Putusan MA
JAKARTA (EKSPOSnews): Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan akan menanggung kembali tanpa syarat bagi pembiayaan tiga layanan kesehatan, yaitu katarak, bayi lahir sehat, dan rehabilitasi