Jumat, 01 Feb 2019
eksposnews.com

Arti Jembatan Holtekamp Bagi Papua

Oleh: Jallus
Rabu, 11 Apr 2018 08:54
BAGIKAN:
istimewa.
Joko Widodo, Presiden RI.
JAYAPURA (EKSPOSnews): Presiden Joko Widodo dijadwalkan meninjau jembatan Holtekamp di Jayapura,Papua dan memastikan penanganan setelah kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Asmat, Papua pada 11-13 April 2018.

"Dalam kunjungan kerja ke Papua pada 11-13 April 2018, Presiden Joko Widodo akan meninjau jembatan Holtekamp, jembatan sepanjang 732 meter yang berada diatas Teluk Youtefa ini menghubungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami di Provinsi Papua," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam pernyataan tertulisnya yang diterima di Jayapura, Rabu.

Jembatan ini memangkas waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju perbatasan Skouw yang semula 2,5 jam menjadi 60 menit.

Jembatan Holtekamp tersebut adalah salah satu bukti membangun Indonesia dari pinggiran bukan ucapan kosong atau sekedar jargon.

"Dalam berbagai kesempatan, Presiden menegaskan bahwa membangun dari pinggiran, membangun dari pulau-pulau terluar adalah upaya pemerintah menekan ketimpangan pembangunan yang terjadi," tambah Bey.

Jalan trans Kalimantan, trans Sumatera, trans Papua dibangun agar mobilitas orang dan mobilitas barang lebih cepat dan harga bahan pokok menjadi semakin murah di berbagai kawasan di Indonesia.

Selain jembatan Holtekamp, Presiden juga akan berkunjung ke Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.

"Presiden ingin memastikan penanganan setelah kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk terus dilakukan dan juga untuk mengingatkan pentingnya pemberian makanan tambahan," ungkap Bey.

Selain itu, Kepala Negara juga ingin mendengarkan langsung masukan-masukan dari masyarakat di kabupaten tersebut.

Peninjaun jembatan Holtekamp dan berkunjung ke Kabupaten Asmat akan dilakukan Presiden pada hari kedua berada di Papua, Kamis 12 April 2018.

Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak ke Jayapura pada Rabu, 11 April 2018 pukul 08.15 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta.

Setibanya di Jayapura, Presiden akan menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat dan pada malam harinya akan meninjau Pasar Mama Mama, Kota Jayapura.

Setelah itu, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan akan bermalam di Kota Jayapura dan melanjutkan kegiatan kunjungan kerja keesokan harinya.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Papua, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Selanjutnya Staf Khusus Presiden Johan Budi, Sekretaris Militer Kepresidenan Marsda TNI Trisno Hendradi dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.


Sumber: antaranews.

  Berita Terkait
  • 3 minggu lalu

    Mengembangkan Labu di Papua

    Berbagai pelatihan guna meningkatkan perekonomian masyarakat, terus diberikan oleh Satgas Pamtas Yomek 521/DY.Seperti halnya penyuluhan budidaya labu madu yang berlangsung di Pos Kuler, Distrik Nauken

  • 2 bulan lalu

    Ribuan Warga Papua Meninggal Dunia karena HIV/AIDS

    JAYAPURA (EKSPOSnews): Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua menyatakan, sebanyak 2.299 warga Papua di 28 kabupaten dan satu kota di provinsi itu meninggal karena terinfeksi penyakit HIV/AIDS Kepala

  • 2 bulan lalu

    Tak Ada Penggunaan Bom Sewaktu Mengejar KKB di Papua

    JAKARTA (EKSPOSnews): Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto membantah bila TNI menggunakan bom dalam melakukan pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga, Papua yang

  • 2 bulan lalu

    Jangan Biarkan Papua Jadi Tempat Pembantaian

    JAKARTA (EKSPOSnews): Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) meminta agar aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus pembunuhan terhadap karyawan PT Istaka yang membangun proyek jembatan jal

  • 2 bulan lalu

    Penting Mana, Evaluasi Otsus atau HUT Papua Merdeka?

    JAYAPURA (EKSPOSnews): Tokoh adat Sentani Yanto Khomlay Eluay berpendapat bahwa lebih penting rakyat Papua mendorong evaluasi implementasi Otonomi Khusus (Otsus) daripada menghabiskan energi mempering

  komentar Pembaca

Copyright © 2009 - 2019 eksposnews.com. All Rights Reserved.

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Media Siber

Disclaimer

Iklan

RSS

Kontak

vipqiuqiu99 vipqiuqiu99