Pernikahan Dini Sebabkan Kekerasan dalam Rumah Tangga
Oleh: Jallus
Selasa, 24 Jul 2018 04:05

"Pernikahan anak dibawah umur atau pernikahan dini juga salah satu pemberi kontribusi tertinggi KDRT," ucap salah seorang aktivis perempuan di Sulteng, Mutmainah Korona di Palu, terkait peringatan Hari Anak Nasional di Palu, Senin 23 Juli 2018.
Di Sulawesi Tengah, misalkan Kabupaten Tojo Una-una seperti di Kepulauan Togean di Desa Kabalutan sebagai salah satu penyuplai kasus pernikahan anak tertinggi untuk kabupaten tersebut.
Hal itu, perlu mendapat perhatian khusus dalam penjangkauan program penguatan keluarga, perempuan dan masyarakat tentang pernikahan dini.
Ketua Lembaga Sikola Mombine itu menguraikan untuk Kabupaten Parimo sebagai data tertinggi kedua pernikahan dini, perlu penguatan program anak yang lebih konpherensip karena Parigi Moutong adalah wilayah merah 'drop out' anak sekolah dan tingginya pekerja anak.
"Apalagi di wilayah Timur Kabupaten Parigi Moutong, (Moutong) dengan tingginya angka keluarga miskin dan kekerasan anak," ujar Neng, sapaan akrab Mutmainah Korona.
Lanjut dia, secara kebijakan umum sejak tahun 2017, Sikola Mombine telah mengusulkan rancangan peraturan daerah tentang pencegahan pernikahan dini di Sulteng melalui inisiatif DPRD. Serta menguatkan rancangan peraturan daerah tentang keluarga dengan memasukan pasal pencegahan pernikahan anak menjadi bagian dari substansi penting dari raperda tersebut.
Sulteng menempati urutan ketiga secara nasional kasus pernikahan dini. Data Susenas tahun 2015 menyebutkan rata-rata anak berusia 15-19 tahun berstatus kawin dan pernah kawin.
Presentase terbesar terdapat di Kabupaten Banggai Laut sebesar 15,83 persen, diikuti Kabupaten Banggai Kepulauan 15,73 persen, Kabupaten Sigi 13,77 persen.
Kemudian, Kabupaten Tojo Una-una 12,84 persen, dan Kota Palu 6,90 persen. Adapun data BPS tahun 2016 memperlihatkan, penyumbang tertinggi adalah Kabupaten Tojo Una-una sebesar 23 persen dan Parigi Montong sebesar 22 persen.
Sumber: antaranews.
-
2 minggu lalu
Pernikahan Dini Akibat Pergaulan Bebas
REJANG LEBONG (EKSPOSnews): Pengadilan Agama (PA) Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan maraknya kasus pernikahan dini di wilayah itu akibat dipengaruhi pergaulan bebas."Perni
-
2 bulan lalu
Mengajak Remaja Hindari Pernikahan Dini
PALEMBANG (EKSPOSnews): Pusat Pembelaan Hak-hak Perempuan "Women's Crisis Centre" Palembang, Sumatera Selatan mengajak remaja menghindari pernikahan dini yang akhir-akhir ini masih cukup banyak d
-
2 bulan lalu
Menekan Angka Pernikahan Dini di Lombok
LOMBOK (EKSPOSnews): Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, mengklaim berhasil menekan angka pernikahan dini hingga 26 persen pada 2018 melalui berbagai intervensi program.Bupati Lomb
-
2 bulan lalu
Mencegah Pernikahan Dini
PALANGKA RAYA (EKSPOSnews): Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menerbitkan surat edaran terkait pencegahan dan penghapusan pernikahan dini, sebagai salah satu upaya memberikan perlindungan ba
-
3 bulan lalu
Kekerasan Dalam Rumah Tangga Diawali Stres
JAKARTA (EKSPOSnews): Psikolog Elizabeth T. Santoso mengemukakan bahwa kasus kekerasaan dalam rumah tangga semakin meroket ditengarai dipicu oleh stres, di antaranya, kasus pembunuhan satu keluarga ya