Jumat, 01 Feb 2019
eksposnews.com

Jam Matahari di Menara Kudus

Oleh: Jefri
Sabtu, 26 Mei 2018 19:20
BAGIKAN:
istimewa.
Praktik jam matahari.
KUDUS (EKSPOSnews): Para santri Ma'had Aly Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, melakukan praktik mengetahui waktu salat dhuhur di Masjid Al-Aqha Menara Kudus, Jawa Tengah dengan menggunakan jam matahari.

Praktik waktu salat dhuhur dengan menggunakan jam matahari, ini diikuti oleh mahasantri Ma'had Aly TBS Kudus. Nampak hadir pada kesempatan itu, Ahmad Faiz  (Mudir Ma'had Aly TBS), Kiai Chirzil 'Ala (Naib Mudir Ma'had Aly TBS), Kiai Kholilurrohman (staf pengajar Ma'had Aly TBS), dan pakar falak Ma'had Aly TBS, Ustaz Noor Aflah.

Abdulloh Hamid, dosen UIN Sunan Ampel yang tengah berada di Kudus, nampak tertarik pula melihat dan mengikuti praktik mengetahui waktu salat dhuhur dengan menggunakan jam matahari.

''Memilih tempat di Menara Kudus, karena dari sisi keklasikannya. Menara juga menjadi barometer untuk mengetahui waktu salat di seluruh kabupaten Kudus, mengetahui awal Ramadan, rashdul qiblat dan hal lain terkait ilmu falak, sejak zaman Kanjeng Sunan Kudus,'' katanya, Sabtu 26 Mei 2018.

Menurutnya, bukti bahwa ilmu falak sudah dipergunakan sejak masa Sunan Kudus, salah satunya ada tradisi Dandangan, yang pada mulanya adalah tempat berkumpulnya masyarakat untuk mengetahui awal Ramadan.

''Jam matahari ini, sampai kapan pun akan bisa dipakai, selama belum kiamat. Penunjuk modern, suatu saat bisa eror, listrik mati, misalnya, matahari masih tetap bersinar, dan jam matahari bisa menjadi penanda datangnya waktu salat,'' katanya.

Ustaz Noor Aflah mengemukakan  diantara metode penentuan awal waktu salat yang menarik untuk dikaji dan ditelisik lebih dalam, yakni metode jam matahari atau sering disebut sundial ini.

''Sundial merupakan instrumen falak yang sederhana, tetapi akurasinya sangat terjaga. Menurut catatan sejarah, sundial (jam matahari) merupakan jam tertua dalam peradaban manusia. Jam ini telah dikenal sejak tahun 3.500 SM. Pembuatan jam matahari di dunia Islam dilakukan oleh Ibnu al-Shatir, seorang astronom Muslim (1304-1375 M).

Sundial adalah alat tradisional penunjuk waktu yang mengandalkan pergerakanan sinar matahari. ''Prinsip kerja jam ini, yaitu dengan menunjuk berdasarkan letak matahari  dengan cara melihat bayangan matahari. Di Indonesia, jam matahari  biasanya dibuat dari tongkat atau semen serta sejenisnya dan ditempatkan di daerah terbuka, agar mudah terkena sinar matahari,'' tuturnya.

Ahmad Faiz menyampaikan bahwa jam matahari ini akan tetap diajarkan kepada para santri Ma'had Aly TBS yang takhassus-nya adalah ilmu falak. ''Ini peralatan yang telah diwariskan para leluhur dari generasi ke generasi. Selain peralatan-peralatan falak modern, peralatan tradisional juga akan kami berikan,'' ujarnya.

  Berita Terkait
  komentar Pembaca

Copyright © 2009 - 2019 eksposnews.com. All Rights Reserved.

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Media Siber

Disclaimer

Iklan

RSS

Kontak

vipqiuqiu99 vipqiuqiu99