- Home
- Hukum & Kriminal
- Mantan Pramugari Dituntut 3 Tahun Penjara
Mantan Pramugari Dituntut 3 Tahun Penjara
Oleh: marsot
Senin, 13 Agu 2018 18:56

Jaksa Penuntut Umum (JPU) I Made Lovi Pusnawan dalam sidang di Pengadilan Negeri Denpasar, menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika golongan I.
"Terdakwa melanggar Pasal 127 Ayat 1 huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika sehingga dijatuhi tuntutan selama tiga tahun penjara," kata JPU dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Ketut Tirta itu, Senin 13 Augustus 2018.
Jaksa menilai perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah yang sedang gencar-gencarnya melakukan pemberantasan terhadap segala bentuk penyalahgunaan narkoba.
Mendengar tuntutan jaksa itu, terdakwa sempat menangis dalam persidangan dan mengajukan pembelaan secara lisan melalui penasihat hukumnya Made Suardika Adnyana.
Isi pembelaan secara lisan terdakwa, yakni terdakwa memohon keringanan hukuman kepada majelis hakim dan menyesali perbuatannya. "Mohon majelis hakim memberikan hukuman ringan kepada terdakwa karena terdakwa sebagai penyalahguna narkoba," ujarnya.
Dalam sidang sebelumnya terungkap bahwa terdakwa Michelle Merri Loisa (28) ditangkap anggota Kepolisian Sektor Kuta, Kabupaten Badung, Bali, di kediamannya Perumahan Aneka House, Jalan Gunung Lumut, Denpasar Barat, pada 24 Februari 2018.
Di rumah terdakwa, petugas menemukan satu paket sabu-sabu seberat 0,12 gram dan dua paket kokain masing masing seberat 0,34 gram dan 0,03 gram serta empat butir dumolid, pada pernak-pernik hiasan di dalam kamarnya.
Saat diinterogasi petugas, terdakwa mengaku memiliki barang itu yang sudah delapan bulan menjadi pengguna narkoba jenis sabu-sabu maupun kokain saat sedang "off" dari jadwal penerbangan dan menggunakannya saat menggelar pesta barang haram itu.
Terdakwa mengaku empat kali membeli kokain dan sabu-sabu dengan harga Rp2,5 juta per gramnya. Penangkapan Merri, berdasarkan hasil pengembangan kasus penangkapan Fahmi (37) yang merupakan kekasihnya yang terlebih dahulu ditangkap pada 24 Februari 2018 pukul 20.40 Wita di Area Central Parkir Kuta.
Merry ditangkap di kediamannya dan saat dilakukan pengeledahan ditemukan sabu-sabu, kokain dan alat isap yang diakuinya barang haram itu digunakan untuk dirinya sendiri bersama kekasihnya itu.
Sumber: antaranews.
-
kemarin
Nelayan Asal Aceh Timur Bakal Dipenjara di Myanmar
BANDA ACEH (EKSPOSnews): Nelayan asal Aceh Timur Jamaludin Amno yang ditangkap otoritas Myanmar, Selasa (6 November 2018), didakwa melakukan penangkapan ikan ilegal dengan ancaman hukum karungan maksi
-
4 bulan lalu
Isteri CEO Abu Tour Didakwa 20 Tahun Penjara
MAKASSAR (EKSPOSnews): Istri CEO PT Amanah Bersama Umat atau Travel Abu Tour, Nursyariah Mansyur didakwa 20 tahun hukum penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Makassar atas dugaan
-
4 bulan lalu
Puluhan Penjarah di Palu Diamankan
JAKARTA (EKSPOSnews): Wakil Kepala Kepolisian RI Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan sedikitnya 35 orang pelaku penjarahan toko di Palu, Sulawesi Tengah, telah ditangkap polisi.Setelah terjadi ben
-
4 bulan lalu
Memberi Makan Merpati Akan Dipenjara
BANGKOK (KICAU): Ibu kota Thailand mempertimbangkan hukuman penjara bagi pemberi makan merpati di tempat umum untuk menanggulangi ancaman flu unggas dan penyakit lain, kata pejabat pada Rabu.Pemerinta
-
4 bulan lalu
Sipir Penjara Jadi Agen Narkoba
JAKARTA (EKSPOSnews0: Badan Narkotika Nasional mengamankan seorang sipir di Lembaga Pemasyarakatan Lubuk Pakam, Sunggal Medan, Tanjung Balai, Sumatera Utara, yang merupakan hasil operasi pada 16-21 Se