- Home
- Hukum & Kriminal
- Kejaksaan Akan Telisik Keterlibatan Ahmad Bambang dalam Kasus Pertamina
Kejaksaan Akan Telisik Keterlibatan Ahmad Bambang dalam Kasus Pertamina
Oleh: marsot
Kamis, 21 Des 2017 04:29

Ada saksi yang menyebutkan nama mantan dirut Pertamina Kontinental Ahmad Bambang dalam kasus itu.
"Nanti dipelajari. Dipelajari setelah ada putusan biar tidak parsial," kata Direktur Penyidikan (Dirdik) pada JAM Pidsus, Warih Sadono di Jakarta, Rabu 20 Desember 2017.
Warih Sadono juga menyebutkan Ahmad Bambang sendiri sudah pernah diperiksa oleh penyidik pada tahap penyidikan untuk tersangka Suherimanto mantan Dirut Pertamina Kontinenal. Ahmad Bambang sendiri menjabat posisi dirut menggantikan Suherimanto.
Dalam persidangan,Direktur Utama PT Vries Maritime Shipyard (VMS) Aria Odman yang menjadi saksi perkara dugaan korupsi pengadaan kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) tahun 2011 dengan terdakwa mantan direktur utama Pertamina Kontinental Suherimanto, menyebut nama Ahmad Bambang yang juga mantan direktur utama Pertamina Kontinental setelah Suherimanto.
Aria Odman menyatakan jika Ahmad Bambang dengan sengaja menghapus denda keterlambatan pengiriman kapal AHTS yakni berupa kapal Transko Andalas dan kapal Transko Celebes.
"Ya benar, Ahmad Bambang yang menghapus denda keterlambatan pengiriman kapal," ungkap Aria Odman di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Kasus tersebut berawal pada 2012 PT Pertamina Trans Kontinental mengadakan dua kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) (kapal Transko Andalas dan kapal Transko Celebes) melalui perjanjian dengan PT Vries Maritime Shipyard (VMS) dengan harga 28.400.000 dolar AS atau setara Rp254, miliar dengan kurs satu dolar AS Rp9.000.
Pengadaan itu dilakukan tanpa lelang sebagaimana ketentuan yang berlaku. Owner Estimate (OE) atas pengadaan dua kapal tersebut disusun dan ditetapkan setelah proses perundingan harga dan penandatangan perjanjian jual beli kapal kemudian, tanggal OE dibuat backdate seolah-olah dibuat sebelum proses pembicaraan harga.
PT VMS ditetapkan sebagai pelaksana pengadaan meskipun tidak memenuhi persyaratan berupa pengalaman tertentu, sumber daya manusia, modal, peralatan, dan fasilitas lain yang sesuai dengan kriteria perusahaan. PT VMS juga belum memiliki SIUP, TDP, Nomor Identitas Kepabeanan, dan Angka Pengenal Impor Produsen saat ditetapkan sebagai pelaksana pengadaan.
Tersangka S selaku direktur utama PT Pertamina Trans Kontinental menyetujui permohonan PT VMS untuk memberikan pinjaman sebesar 3,5 juta dolar AS meski bertentangan dengan Surat Perjanjian dan tanpa persetujuan Dewan Komisaris. Tersangka S telah beberapa kali memberikan perpanjangan jangka waktu penyerahan kapal tanpa dikenakan denda keterlambatan meskipun tidak memenuhi alasan force majeure. Terkait dengan pengadaan dua kapal AHTS, tersangka S selaku direktur utama PT. Pertamina Trans Kontinental telah menerima uang dari Aria Odman selaku Direktur Utama PT VMS sebesar 517.561,97 dolar AS dan Rp900 juta.
Sumber: antaranews.
-
satu bulan lalu
Kejaksaan Tahan Pejabat Pemkot Semarang
SEMARANG (EKSPOSnews): Kepala Bidang Penataan dan Penetapan Dinas Perdagangan Kota Semarang Dody Kristyanto ditahan Kejaksaan Negeri Kota Semarang dalam kasus dugaan pembobolan dana kas daerah pemerin
-
5 bulan lalu
KPK Bantu Kajaksaan Tinggi Tangkap DPO Koruptor
JAKARTA (EKSPOSnews): Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantu Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dalam pencarian dan penangkapan terpidana perkara korupsi atas nama Didi Supriadi (DS) yang telah masuk da
-
5 bulan lalu
KPK Ikuti Kasus Pertamina
JAKARTA (EKSPOSnews): Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mendalami dugaan tindak pidana korupsi investasi PT Pertamina (Persero) di luar negeri.Namun demikian, Wakil Ketua KPK Saut Situ
-
6 bulan lalu
Kejaksaan Negeri Karo Himbau Pemberi Kerja Penuhi Hak BPJS Ketenagakerjaan Pekerja
KABANJAHE (EKSPOSnews): Kejaksaan Negeri Karo menghimbau kalangan usaha dan pemberi kerja mulai dari usaha mikro hingga usaha besar termasuk yayasan pendidikan, koperasi dan juga honorer daerah dan pe
-
6 bulan lalu
Alex Noerdin Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung
JAKARTA (EKSPOSnews): Mantan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, akhirnya memenuhi panggilan penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) untuk diperiksa sebagai saksi dugaan korup