- Home
- Hukum & Kriminal
- KPK Kerangkeng Tahan Manahan Panggabean
KPK Kerangkeng Tahan Manahan Panggabean
Oleh: marsot
Selasa, 14 Agu 2018 03:57

"Tersangka TMP ditahan selama 20 hari pertama di Rutan Polres Jakarta Pusat," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Senin 13 Augustus 2018.
KPK menahan Tahan Manahan setelah memeriksa yang bersangkutan sebagai tersangka di gedung KPK, Jakarta.
"Saya sudah jelaskan semua ke penyidik KPK tentang gratifikasi yang dituduhkan kepada kami. Gratifikasi itu sudah saya jelaskan juga penggunaannya untuk apa," kata Tahan usai diperiksa.
Tahan yang telah mengenakan rompi jingga tahanan KPK itu, juga mengaku telah mengembalikan uang terkait kasus suap itu ke KPK. Namun, ia enggan membeberkan lebih lanjut berapa jumlah uang yang telah dikembalikannya itu.
"Atas kesadaran kami, kesilapan kami dengan kesadaran kami sudah kembalikan ke negara. Jumlahnya nanti penyidik ditanya," ucap Tahan.
Selain itu, KPK juga pada Senin memanggil dua tersangka lainnya dalam kasus itu, yakni dua mantan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014, yaitu Musdalifah (MDH) dan Pasirudin Daulay (PD). Namun, keduanya tidak memenuhi panggilan KPK.
"Dua orang di antaranya tidak hadir, yaitu MDH mengirimkan surat bahwa yang bersangkutan minta pemeriksaan dijadwalkan ulang sampai dengan acara pernikahan anaknya.?PD, yang bersangkutan sedang di rawat di Rumah Sakit, pemeriksaan akan dijadwalkan ulang 16 Agustus 2018," ucap Febri.
Selain Tahan, KPK total telah menahan 11 tersangka lainnya dalam kasus tersebut, yakni enam mantan anggota DPRD Sumut 2009-2014 masing-masing Elezaro Duha, Fadly Nurzal, Rijal Sirait, Rooslynda Marpaung, Helmiati dan Muslim Simbolon serta lima anggota DPRD Sumut 2014-2019 masing-masing Rinawati Sianturi, Sonny Firdaus, Mustofawiyah, Tiaisah Ritonga, dan Arifin Nainggolan.
Sebelumnya, KPK pada 3 April 2018 telah mengumumkan 38 anggota DPRD Provinsi Sumut sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi memberi atau menerima hadiah terkait fungsi dan kewenangan anggota DPRD Sumut 2009-2014 dan/atau 2014-2019.
Sejumlah 38 anggota DPRD Sumut 2009-2014 dan/atau 2014-2019 tersebut diduga menerima hadiah atau janji dari mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Puji Nugroho.
Pertama, terkait dengan persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemprov Sumut Tahun Anggaran 2012-2014 oleh DPRD Provinsi Sumut.
Kedua, persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumut Tahun Anggaran 2013 dan 2014 oleh DPRD Provinsi Sumut.
Ketiga terkait pengesahan APBD Provinsi Sumut Tahun Anggaran 2014 dan 2015 oleh DPRD Provinsi Sumut.
Terakhir, terkait penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumut pada 2015.
KPK mendapatkan fakta-fakta yang didukung dengan alat bukti berupa keterangan saksi, surat, dan barang elektronik bahwa 38 tersangka itu diduga menerima "fee" masing-masing antara Rp300 sampai Rp350 juta dari Gatot Pujo Nugroho terkait pelaksanaan fungsi dan wewenang sebagai anggota DPRD Provinsi Sumut.
Atas perbuatannya, 38 tersangka tersebut disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau b atau pasal 11 UU No. 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 64 ayat 1 dan pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Ke-38 orang tersangka itu adalah Rijal Sirait, Rinawati Sianturi, Rooslynda Marpaung, Fadly Nurzal, Abu Bokar Tambak, Enda Mora Lubis, M Yusuf Siregar, Muhammad Faisal, DTM Abdul Hasan Maturidi, Biller Pasaribu, Richard Eddy Marsaut Lingga, Syafrida Fitrie, Rahmianna Delima Pulungan.
Selanjutnya Arifin Nainggolan, Mustofawiyah, Sopar Siburian, Analisman Zalukhu, Tonnies Sianturi, Tohonan Silalahi, Murni Elieser Verawati Munthe, Dermawan Sembiring, Arlene Manurung, Syahrial Harahap, Restu Kurniawan Sarumaha, Washington Pane, John Hugo Silalahi, Ferry Suando Tanuray Kaban, Tunggul Siagian.
Kemudian Fahru Rozi, Taufan Agung Ginting, Tiaisah Ritonga, Helmiati, Muslim Simbolon, Sonny Firdaus, Pasiruddin Daulay, Elezaro Duha, Musdalifah dan Tahan Manahan Panggabean.
Sumber: antaranews.
-
kemarin
Artis Vanessa Angel Resmi Ditahan
SURABAYA (EKSPOSnews): Artis Vanessa Angel (VA) resmi ditahan di Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) terkait dugaan kasus prostitusi "online" atau dalam jaringan (daring), kata perwira kepolisi
-
3 hari lalu
KPK Limpahkan ke Pengadilan Kasus Korupsi Pakpak Bharat
JAKARTA (EKSPOSnews): Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melimpahkan proses penyidikan ke tahap penuntutan terhadap Rijal Efendi Padang (REP), tersangka suap terkait proyek-proyek di Dinas PUPR Kabupa
-
3 hari lalu
Hakim Perintahkan Tahan Ahmad Dhani
JAKARTA (EKSPOSnews): Ketua Majelis Hakim Ratmoho memerintahkan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menahan musisi Ahmad Dhani yang menjadi terpidana ujaran kebencian."Memerintahkan agar terdakwa ditahan
-
6 hari lalu
KPK Minta Pelepasan Kawasan Hutan Produksi di Buol Dibatalkan
JAKARTA (EKSPOSnews): Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti soal Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terkait pelepasan hutan produksi untuk perkebunan kelapa sawit di Buol, S
-
7 hari lalu
OTT KPK Tak Membuat Kepala Daerah Jera Melakukan Korupsi
JAKARTA (EKSPOSnews): Bupati Mesuji Khamami menjadi kepala daerah ke-107 yang ditetapkan sebagai tersangka KPK sejak KPK berdiri pada 2003."KPK sangat menyesalkan peristiwa dugaan suap terhadap kepala