- Home
- Ekonomi & Keuangan
- Pupuk Indonesia Menghadapi Gempuran Pupuk Tiongkok
Pupuk Indonesia Menghadapi Gempuran Pupuk Tiongkok
Oleh: Jallus
Minggu, 11 Feb 2018 05:20

Namun pada 2018 pupuk yang dialokasikan mencapai 9,5 juta ton. Sebagai informasi, bahan untuk membuat pupuk urea berupa gas. Saat ini harga gas di Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan pesaing dari luar negeri, khususnya Tiongkok yang harga gasnya murah.
"Hal ini menyebabkan dalam beberapa tahun ini masuk pupuk dari Tiongkok yang harganya lebih murah," kata Bob, Sabtu 10 Februari 2018.
Meski demikian, ia menjamin pupuk buatan Indonesia lebih bagus dibandingkan buatan luar negeri, khususnya dari Tiongkok. Ia berharap petani setia menggunakan pupuk buatan dalam negeri, meski harga sedikit mahal.
Ia menceritakan, pada 1989 Tiongkok belajar mengenai produksi pupuk di PT Pusri (Pupuk Sriwidjaja). Sekarang pabrik pupuk di Tiongkok berkembang luar biasa dan produksinya terbesar di dunia. Stok pupuk dalam negeri Tiongkok mencapai 10 kali di Indonesia.
Para ahli dari Tiongkok belajar ke Pusri dalam rombongan besar secara bergantian. "Waktu itu saya di bagian produksi. Kebetulan PT Pusri merupakan pabrik urea tertua yang punya tenaga ahli di produksi," kata Bob.
Hal senada dikatakan VP PKBL PT Pupuk Indonesia (Persero) Wahyu Supriyanto bahwa diusahakan HPP bisa lebih ditekan ,sehingga harga pupuk urea bisa lebih murah dari pabrik di Cina. Selama ini bahan baku gas dari Pertamina dan swasta dengan harga 6 dolar AS. Sementara harga bahan baku Cina hanya 4 dolar AS. Bahan baku pupuk Urea Tiongkok dari Rusia dengan menggunakan batu bara.
Di samping itu, kata Wahyu menambahkan, diusahakan agar bagaimana nanti petani tetap mendapatkan pupuk dari PT Pupuk Indonesia. Untuk itu ada sosialisasi dari Pupuk Indonesia bahwa pupuk dari Indonesia jauh lebih baik kualitasnya.
"Biuret pada pupuk urea paling rendah ada di pupuk produksi Indonesia. Biuret adalah racun yang merusak tanaman," jelasnya.
Sumber: antaranews.
-
6 bulan lalu
Semen Indonesia Salurkan Beasiswa
SURABAYA (EKSPOSnews): PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. memberikan beasiswa kepada 10 siswa berprestasi asal Kabupaten Tuban, Jawa Timur, melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau "Corpor
-
2 tahun lalu
Semen Indonesia Aceh Gelar Pasar Murah
SIGLI (EKSPOSnews): PT Semen Indonesia Aceh (SIA) menggelar kegiatan pasar murah di 11 desa di Kecamatan Muara Tiga dan Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, untuk membantu warga kurang mampu yang berada
-
2 tahun lalu
Butuh Dukungan Semua Pihak Bangun Pabrik Semen Indonesia Aceh
BANDA ACEH (EKSPOSnews): Direktur Utama PT Semen Indonesia Aceh (SMIA) Bahar Syamsu menyatakan butuh dukungan dari berbagai kalangan untuk bisa mewujudkan pembangunan pabrik semen di Kawasan Pidie, Pr
-
2 tahun lalu
Semen Indonesia Bagikan Sarung
SURABAYA (EKSPOSnews): PT Semen Indonesia (Persero) membagikan sebanyak enam ribu sarung dalam kegiatan buka puasa bersama anak yatim dan fakir miskin dalam rangka Safari Ramadhan oleh perusahaan ters
-
2 tahun lalu
Semen Indonesia Belum Bebaskan Lahan Warga
BANDA ACEH (EKSPOSnews): Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) menyebutkan, ratusan hektare lahan warga belum dibebaskan oleh PT Semen Indonesia di Kabupaten Pidie, provinsi paling ujung barat Sumatera.