DUMAI (EKSPOSnews): Managemen PT Pelindo 1 Cabang Dumai menambah peluang bisnis baru dengan jasa penyewaan oil boom atau fasilitas pencegahan pencemaran perairan untuk perusahaan beroperasi di kawasan pelabuhan.

General Manager Pelindo I Dumai Mardiofi di Dumai,  menyebutkan pemberlakuan jasa penyediaan oil boom ini baru dimulai pada 2017 lalu, dan tarif resmi diterapkan sesuai peraturan berlaku.

"Selain peluang bisnis baru, penyediaan oil boom ini juga sebagai antisipasi pencemaran minyak tumpah di perairan, dan peningkatan pelayanan pada pengguna jasa pelabuhan," kata Mardiofi, Selasa 24 Juli 2018.

Menurutnya, karena baru diterapkan, tarif resmi diberlakukan jadi persoalan, dan BUMN tersebut tetap akan mencari solusi agar dipahami perusahaan penyewa oil boom.

Fasilitas oil boom akan dipasang ketika kapal sudah sandar di dermaga yang akan melakukan transfer minyak atau curah cair dari pabrik, untuk mengurung jika ada insiden tumpahan ke air.

Pelindo I Dumai menyiapkan peralatan pencegahan pertama insiden tumpahan minyak atau oil boom ini sepanjang 2.500 meter, dan memasang tarif resmi sesuai ketentuan, yaitu Rp4.000 per ton.

"Pemasangan oil boom ini diatur dalam peraturan menteri perhubungan tentang penanggulangan pencemaran, dan tahap awal hanya melayani curah cair," sebutnya.

Oil boom digelar Pelindo ini adalah tindakan pertama dilakukan ketika terjadi kecelakaan tumpahan minyak, untuk mencegah pencemaran area yang lebih luas.

Pelindo I Dumai diakui dia saat ini menerapkan tiga proses perubahan secara bertahap, meliputi pelayanan kepelabuhanan, sumber daya manusia dan penggunaan teknologi informasi.

Bisnis segmen Pelindo Dumai, kontainer perintis, curah cair, curah kering, kargo, bungkil, cangkang, terminal penumpang, kegiatan pandu dan tunda, pergudangan, lapangan peti kemas dan penyewaan alat bongkar muat.