- Home
- Ekonomi & Keuangan
- LRT Palembang Disubsidi 3 Tahun
LRT Palembang Disubsidi 3 Tahun
Oleh: marsot
Kamis, 02 Agu 2018 03:00

Meskipun untuk keperluan subsidi itu, kata Menteri Pehubungan Budi Karya Sumati di Palembang, negara harus menggelontorkan dana APBN Rp200--Rp300 miliar hingga diberlakukan tarif normal.
Menurut dia, pemerintah memberikan subsidi berupa tarif perintis untuk tiket LRT senilai Rp5.000 antarstasiun dan Rp10.000 dari Bandara SMB II ke Jakabaring.
"Kami subsidi dulu dan sepertinya dalam kurun tiga tahun sudah bisa tercover karena ada pendapatan operasional lain dari stasiun," kata dia di sela-sela acara sosialisasi "Payo Naek LRT, Life Style Baru Wong Kitp" ke tiga ribuan mahasiswa Kota Palembang, Rabu 1 Augustus 2018.
Budi mengemukakan tarif tiket LRT Palembang jika tidak disubsidi bisa mencapai dua kali lipat, yakni Rp10.000 untuk jarak dekat dan Rp20.000 untuk jarak Bandara--Jakabaring. Ia menjelaskan pemberian subsidi tersebut untuk merangsang masyarakat agar mau menggunakan moda transportasi anyar dengan tarif terjangkau. Alasannya, angkutan modern tersebut menawarkan gaya hidup dan budaya baru bagi masyarakat Kota Palembang.
"Oleh karena itu kami membuat konsep untuk memasyarakatkan LRT dengan slogan 'Payo Naek LRT', yang artinya ajakan untuk menggunakan LRT sebagai angkutan massal," ujar dia.
Budi menambahkan Palembang jadi kota pertama yang membangun LRT sehingga kota itu dapat menjadi model pembangunan transportasi modern."Maka keharusan bagi kita untuk menjadikan model ini berhasil, makanya saya all out untuk menjadikan lifestyle sehingga masyarakat bisa enjoy menggunakannya," kata dia. Terkait operasional bagi atlet dan official Asian Games, kata Budi, nantinya bakal menggunakan kartu khusus untuk mempermudah akses menggunakan LRT.
Proyek LRT Palembang senilai Rp10,9 triliun mulai dibangun pada Oktober 2015 dan selesai pada Juli 2018. Moda transportasi ini terdiri dari 8 rangkaian kereta (train set) di mana tiap train set dapat menampung 536 orang. Waktu tempuh dari Bandara SMB II hingga Jakabaring Sport City (JSC) yakni 40 menit dengan kecepatan maksimal. Nantinya LRT sepanjang 23,4 kilometer itu akan beroperasi selama 18 jam per hari dengan jumlah perjalanan sebanyak 108 perjalanan KA per hari.
Sumber: antaranews.
-
3 bulan lalu
Subsidi Tol Laut Terancam Dicabut
JAKARTA (EKSPOSnews): Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengancam akan mencabut subisi tol laut dan diserahkan kepada swasta apabila tidak memenuhi target tingkat keterisian angkutan balik dari Ti
-
7 bulan lalu
PTPN X Realisasikan Penjualan Pupuk Nonsubsidi
SURABAYA (EKSPOSnews): PT Petrokimia Gresik menggandeng PT Perkebunan Nusantara X merealisasikan penjualan sebesar 278 ton pupuk nonsubsidi kepada Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dengan nilai trans
-
8 bulan lalu
Subsidi Solar Dinaikkan
SEMARANG (EKSPOSnews): Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pemerintah telah menetapkan kenaikan subsidi untuk BBM jenis solar dari Rp500 menjadi Rp2.000 per liter.Menurut Rini, kesepakatan tersebut
-
9 bulan lalu
Polda Sumut Amankan Pengoplos Gas Bersubsidi
MEDAN (EKSPOSnews): Polda Sumatera Utara mengamankan pelaku berinisial BS, warga Jalan Williem Iskandar, Kelurahan Siderejo, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, diduga menjual tabung gas oplosan ukur
-
9 bulan lalu
LRT Palembang Menggunakan 2 Tarif
PALEMBANG (EKSPOSnews): Kereta api ringan atau light rail transit (LRT) tujuan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan menuju Jakabaring akan menggunakan dua tari