Kamis, 31 Jan 2019
eksposnews.com

PTPN XIII Gandeng GPS Dapatkan Uang Tunai

Oleh: master sihotang
Rabu, 25 Jul 2018 17:14
BAGIKAN:
master sihotang
Sawit PTPN XIII Kalimantan Barat.
PONTIANAK (EKSPOSnews): PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII menggandeng PT Global Prima Sukses (GPS) mengelola tambang batubara diatas areal Hak Guna Usaha (HGU) BUMN itu seluas 3.760 hektare.

"Tidak ada pilihan lain. Kami menggandeng swasta dan melakukan kerja sama usaha untuk mengeksploitasi batubara di areal HGU PTPN XIII. Kami mendapatkan dana tunai sekitar US$1,13 per ton," ujar Dirut PTPN XIII Alexander Maha, Rabu 25 Juli 2018.

Menurut dia, areal HGU PTPN XIII yang mempunyai potensi tambang batubara sektiar 6.000 hektare. "Kami akan kerja samakan untuk mendapatkan uang tunai."

Dia mengakui poisisi keuangan anak perusahaan PTPN III Holding itu sampai kini masih mengalami kerugian yang sangat parah. "Sampai posisi Juni tahun ini PTPN XIII masih minus Rp278 miliar. Biaya operasionalpun sudah sulit diperoleh. Karena itu, kami melakukan kerja sama usaha dengan pihak swasta," tuturnya.

Dia mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk mengoperasikan kembali perusahaan perkebunan berbasis komoditas itu, setelah beberapa tahun terakhir secara akuntansi sudah bangkrut."Kalau tidak ada bantuan dari holding BUMN perkebunan, perusahaan ini sudah bangkrut," tuturnya.

Alexander yang mantan Senior Vice President Operasional PTPN III Holding itu, mengaku kondisi perusahaan memang sangat berat karena sejumlah pabrik kelapa sawit sudah tua dan tak efisien. Demikian juga tanaman kelapa sawit yang dikelola perusahaan itu, lanjutnya, merupakan pengalihan dari PTP VII Bah Jambi yang sudah berumur 30 tahun ke atas. "Produktivitasnya rendah," kata dia.

Dari 46.000 hektare areal sawit yang diusahai perkebunan itu, menurut alexander, sekitar 40 persen sudah berumur 30 tahun ke atas. "Tak ada peremajaan dalam beberapa tahun terakhir karena kondisi keuangan perusahaan tak memungkinkan," tuturnya.

Dia mengaku selain tanaman sudah tua, lima pabrik kelapa sawit (PKS) yang selama ini beroperasi di Kalimantan Barat terpaksa dihentikan operasinya karena tak efisien. "PKS tersebut menampung buah plasma. Total kapasitas PKS mencapai 165 ton TBS/Jam. Kami tutup sementara menunggu ada mitra strategis untuk mengoperasikannya kembali," kata dia.




  Berita Terkait
  • 2 tahun lalu

    Sumut Harus Ubah Citra, Semua Urusan Melalui Uang Tunai

    MEDAN (EKSPOSnews): Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengharapkan masyarakat dan aparatur di Sumatera Utara mampu mengubah citra negatif dan anekdot yang pernah melekat untuk daerah itu. Da

  komentar Pembaca

Copyright © 2009 - 2019 eksposnews.com. All Rights Reserved.

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Media Siber

Disclaimer

Iklan

RSS

Kontak

vipqiuqiu99 vipqiuqiu99